peristiwa-internasional

Saling Balas Kritik antara Seorang Jenderal dan Pemerintahan Zelensky sebagai Tanda Keretakan Kepemimpinan

Senin, 6 November 2023 | 19:42 WIB
Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky (Instagram/zelenskiy_official)

 

KLIKANGGARAN -- Dengan mengutip New York Times, Russia Today melaporkan gelagat perpecahan yang semakin besar dalam kepemimpinan Ukraina, setelah pemerintahan Presiden Vladimir Zelensky dan Jenderal Valery Zaluzhny, pemimpin militer tertinggi, saling kritik secara publik.

Pada pekan lalu, sang Jenderal mengklaim bahwa konflik Ukraina dengan Rusia telah menemui jalan buntu, dan tidak ada pihak yang akan memperoleh keuntungan signifikan dalam waktu dekat.

Dalam artikelnya pada hari Sabtu, NYT menuduh bahwa teguran publik yang dilakukan Jenderal Ukraina tersebut “menandakan munculnya keretakan antara kepemimpinan militer dan sipil pada saat yang sulit bagi Ukraina.”

Menurut surat kabar tersebut, rumor tentang ketegangan antara Zelensky dan Zaluzhny telah beredar di Ukraina selama lebih dari setahun.

Namun, omelan pada hari Sabtu yang dilontarkan wakil kepala kantor kepresidenan Igor Zhovkva kepada sang komandan atas artikelnya baru-baru ini untuk The Economist mungkin merupakan pertama kalinya keretakan ini terungkap, menurut NYT.

Pemerintahan Zelensky secara terbuka mengkritik Zaluzhny setelah ia memperingatkan dalam artikelnya untuk majalah Inggris bahwa pihak-pihak yang berperang terjebak dalam “jalan buntu,” dan membandingkan situasinya dengan Perang Dunia I.

Jenderal tersebut melanjutkan dengan memperkirakan bahwa militer Ukraina tidak mungkin melakukan “terobosan yang dalam dan indah,” kecuali jika para pendukungnya menyediakan persenjataan yang lebih canggih.

Mengomentari artikel Zaluzhny, Zhovkva mengatakan bahwa “hal terakhir yang akan saya lakukan adalah berkomentar kepada pers… tentang apa yang terjadi di lini depan [dan] apa yang bisa terjadi di lini depan.” Pejabat itu melanjutkan dengan menyatakan bahwa pengungkapan semacam itu ada di tangan Rusia.

Dia mengaku telah menerima panggilan telepon dari pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya yang panik dan bertanya apakah Kiev “benar-benar berada di jalan buntu.”

Zelensky juga menjelaskan dalam konferensi pers pada hari Sabtu bahwa dia tidak melihat front berada di jalan buntu.

Pertukaran publik terjadi di tengah banyaknya korban jiwa dan sedikit kemajuan yang dicapai oleh serangan balasan Ukraina, yang dimulai pada awal Juni, sejauh ini. Menurut perkiraan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Kiev telah kehilangan sebanyak 90.000 personel militer sejak saat itu.

Kepemimpinan Ukraina telah mengakui bahwa operasi tersebut tidak berjalan semulus yang direncanakan, sebuah keadaan yang menurut Zelensky disebabkan oleh kurangnya bantuan yang diberikan oleh Barat.

Tags

Terkini