Banjir Sumatera hingga Asia Selatan Tewaskan 600 Jiwa, RI Belum Tetapkan Darurat Nasional Meski Korban Capai 442

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 12:41 WIB
Tragedi banjir bandang di Sumatera picu desakan status bencana nasional usai timbulkan korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur ( (Dok. BNPB))
Tragedi banjir bandang di Sumatera picu desakan status bencana nasional usai timbulkan korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur ( (Dok. BNPB))

Thailand menjadi salah satu negara dengan dampak paling parah.
Kementerian Kesehatan Thailand menyebut 170 orang meninggal dunia di Provinsi Songkhla.
Hujan ekstrem di Hat Yai bahkan disebut yang tertinggi dalam 300 tahun terakhir.

Sementara itu di Malaysia, 18.700 warga mengungsi, dan 6.200 warga Malaysia yang terjebak di Thailand berhasil dievakuasi menurut Kementerian Luar Negeri negara tersebut.

Baca Juga: Duka Gary Iskak: Ungkapan Haru Sang Istri hingga Kronologi Motor RX King Sebelum Kecelakaan Maut di Bintaro

Sri Lanka Tetapkan Status Darurat Nasional

Di luar kawasan ASEAN, Sri Lanka sudah menaikkan status menjadi bencana nasional pada 29 November 2025 menyusul hantaman Siklon Ditwah yang memicu banjir besar dan longsor.

Insiden tersebut merenggut 153 nyawa, membuat 191 orang hilang, dan merusak lebih dari 20.000 rumah.


Sebanyak 108.000 warga mengungsi, sementara 800.000 orang dilaporkan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Indonesia Belum Terapkan Status Darurat Nasional

Meskipun dampaknya sangat besar, pemerintah Indonesia hingga kini belum menetapkan status bencana nasional untuk tragedi di Sumatera.

Koalisi Sipil Mendesak Presiden Prabowo Bertindak

Kelompok masyarakat sipil Aceh menilai pemerintah harus segera menaikkan status bencana mengingat kerusakan dan jumlah korban sangat besar.
“Kami mendesak Presiden RI untuk segera menetapkan status darurat bencana nasional atas bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat,” ujar Koordinator MaTA, Alfian, Minggu, 30 November 2025.

Alfian menjelaskan, krisis ini menghantam tiga provinsi sekaligus, menyebabkan jatuhnya korban jiwa, merusak ribuan rumah, fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, hingga melumpuhkan aktivitas ekonomi warga.

Ia menambahkan:
“Di sejumlah wilayah, akses transportasi terputus total sehingga bantuan logistik tidak dapat disalurkan.”**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X