KABAR DUKA dari SOLO, Raja Keraton Surakarta PB XIII Mangkat, Dimakamkan di Imogiri pada Rabu

(KLIKANGGARAN)  – Raja Keraton Surakarta Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi mangkat pada Minggu (2/11/2025) pagi setelah menjalani perawatan intensif di RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kabar duka ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat Keraton Surakarta.

PB XIII wafat pada usia 77 tahun, mengakhiri masa bertakhta yang dimulai sejak tahun 2004. Kabar resmi disampaikan adik ipar PB XIII, R.Ay. Febri Hapsari Dipokusumo melalui pesan singkat, serta dibenarkan Kuasa Hukum Keraton, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat.

“Saya pagi ini mendapat kepastian kabar dari keraton bahwa Sinuhun (PB XIII) pagi ini wafat,” ujar Ferry saat dihubungi, seperti dikutip dari Antaranews.com dan PojokBaca.id.

Baca Juga: Final Hylo Open 2025, Jonatan Christie Tantang Magnus Johannesen: Siapa Lebih Unggul? Bagaimana Peluang Jojo Raih Juara?

Ferry menambahkan, almarhum telah menjalani perawatan medis sejak 20 September 2025 akibat kondisi kesehatan yang menurun.

Kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy S. Wirabhumi juga membenarkan kabar mangkatnya Sinuhun. “Ya, ada informasi barusan. Ya di rumah sakit (meninggalnya),” terangnya.

Terkait prosesi pemakaman, pihak keraton memastikan seluruh upacara akan mengikuti adat tradisi turun-temurun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kompleks Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ini sedang dalam pembicaraan, akan dimakamkan di Imogiri. Kemungkinan besar pada Selasa besok (4/11), kebetulan Selasa Kliwon, di atas jam 13.00 WIB,” ujar Eddy, dikutip dari antaranews.com.

Baca Juga: Tiga Wakil Merah Putih Melaju ke Final Hyllo BWF Open 2025, Indonesia Berpeluang Sabet Tiga Gelar

Sebelum menuju Imogiri, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di area belakang pendopo utama Keraton Surakarta.

Saat ini, situasi di kompleks keraton masih berjalan normal, sambil menunggu persiapan pemulangan jenazah dari rumah sakit.

Dengan kepergian Sinuhun PB XIII, Keraton Surakarta memasuki masa berkabung, sekaligus menatap proses adat berikutnya terkait suksesi kepemimpinan.**