Ketegangan Perdagangan AS-China Mulai Mereda, Dialog Kuala Lumpur Jadi Langkah Awal Menuju Gencatan Ekonomi Global

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 20:28 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. ( (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_))
Menyoroti fakta terkini terkait perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. ( (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_))

Misi Politik-Ekonomi Trump ke Asia

Mengutip laporan Reuters, Presiden Trump dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Asia selama lima hari dengan agenda di Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan bahwa pertemuan langsung Trump dan Xi Jinping di Seoul pada 30 Oktober 2025 mendatang menjadi fokus utama kunjungan tersebut.

“Pertemuan nanti akan menjadi ajang uji kemampuan negosiasi Trump di tengah tekanan perang dagang dan geopolitik,” ujar Scott Bessent di Washington, AS, pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Scott menambahkan bahwa pertemuan tersebut bersifat informal namun penting secara simbolik karena menjaga saluran komunikasi antara dua pemimpin dunia.

Baca Juga: Wamen Haji Dahnil Anzar Pastikan Legalisasi Umrah Mandiri Tak Ganggu Bisnis Travel, Pemerintah Siap Lindungi Ekosistem

Walau belum diharapkan menghasilkan kesepakatan besar, pembicaraan tersebut dinilai bisa membuka peluang kompromi. Beberapa opsi yang dipertimbangkan antara lain perpanjangan tarif, pembelian produk pertanian AS oleh China, serta kemungkinan pelonggaran ekspor chip berteknologi tinggi ke Beijing.

Pasar Dunia Menyambut Positif

Kabar mencairnya tensi perang dagang disambut baik oleh pasar global. Bursa saham di Asia dan Amerika mencatat penguatan tipis setelah laporan negosiasi berjalan positif.

Bagi investor, perkembangan ini menandakan peluang baru untuk memperbaiki hubungan ekonomi kedua negara dan menekan ketidakpastian global.

Kendati demikian, dunia masih menunggu hasil konkret dari pertemuan Trump dan Xi Jinping. Banyak pihak berharap pertemuan itu dapat menghasilkan komitmen yang lebih kuat untuk menjaga kestabilan ekonomi global di tengah ketegangan geopolitik yang belum sepenuhnya reda.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X