“Saya percaya pengalaman yang kita petik selama 5 tahun menjadi modal berharga untuk melangkah lebih jauh dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Ia juga berharap lokakarya ini menjadi forum konstruktif berbagi pengalaman, bertukar ide, serta memperkuat komitmen untuk terus berkolaborasi melalui Pokja Kakao Berkelanjutan dengan menjadikan Road Map Kakao Berkelanjutan menjadi pedoman dan arah yang jelas dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kakao, dan memastikan keberlanjutannya.
“Mari kita jadikan lokakarya ini sebagai tonggak penting dalam merajut jejak kolaborasi yang lebih kuat dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dalam upaya mewujudkan Kakao Lestari di Luwu Utara, serta mengembalikan kejayaan kakao sebagai salah satu komoditas terbaik dan kebanggaan kami di Kabupaten Luwu Utara agar menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, program SFITAL ini juga didukung oleh beberapa pihak terkait yang selama ini ikut membantu menyukseskan program SFITAL. Beberapa di antaranya, The International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan World Agroforestry (ICRAF) yang memimpin implementasi dengan PT MARS, dan RA sebagai mitra utama dalam program SFITAL. (LHr)