Lembaga Pemeringkat Kredit Terbesar di Dunia Turunkan Peringkat Kredit Israel sebagai Dampak Perang dengan Hamas di Gaza

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 10:35 WIB
Perdana Menteri Israel dituntut mundur oleh pemimpin oposisi. (Benjamin Netanyahu)
Perdana Menteri Israel dituntut mundur oleh pemimpin oposisi. (Benjamin Netanyahu)

Ketua Partai Buruh Israel dan mantan wakil menteri ekonomi, Yair Golan, memperingatkan, bagaimanapun, bahwa penurunan peringkat, ditambah dengan defisit anggaran yang melebar, "akan merugikan kantong setiap" warga negara dengan menaikkan biaya hidup.

Dalam sebuah posting di X, Golan menggambarkan Smotrich sebagai "menteri kekanak-kanakan yang tidak mengerti apa pun tentang ekonomi."

Penurunan peringkat kredit dapat mempersulit atau membuat suatu negara lebih mahal untuk meminjam uang yang dibutuhkannya untuk membiayai pengeluarannya. Fitch adalah lembaga pemeringkat utama AS ketiga yang menurunkan peringkat Israel.

Baca Juga: Cut Intan Nabila Bagikan Dirinya Disiksa Suami, Videonya Viral!

Pada bulan Februari, Moody's memangkas peringkatnya untuk negara itu menjadi 'A2' dan mempertahankan prospek negatif. Pada bulan April, S&P Global memangkas peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal Negara Yahudi tersebut menjadi 'A+' dari 'AA-' dan peringkat jangka pendek menjadi 'A-1' dari 'A-1+'.

Perekonomian Israel menyusut sebesar 21,6% pada kuartal terakhir tahun lalu dalam salah satu kontraksi terbesar dalam sejarah negara tersebut. Namun, perekonomian bangkit kembali dalam tiga bulan pertama tahun ini, menunjukkan pertumbuhan 14,1% dari kuartal ke kuartal.

Kekhawatiran bahwa perang di Gaza dapat meluas ke konflik Timur Tengah yang lebih luas telah meningkat setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada akhir Juli. Iran dan Hizbullah sama-sama mengancam akan membalas dendam terhadap Negara Yahudi tersebut.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Russia Today

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X