KLIKANNGGARAN -- Sebuah pengumuman dikeluarkan oleh McDOnald's setelah penjualan di wilayah tersebut anjlok akibat boikot terhadap restoran tersebut karena dianggap mendukung Negara Yahudi dalam konflik Gaza yang sedang berlangsung.
Pengumuman pada Kamis lalu itu menyatakan bahwa McDonald's akan membeli kembali semua restorannya di Israel. Lho, kok, bisa ya? Sebenarnya, bagaimana proses bisnis McDonald's itu?
Seperti diketahui bahwa McDonald's menggunakan sistem waralaba di mana masing-masing operator diberi lisensi untuk menjalankan gerai dan mempekerjakan karyawan.
Ternyata, selama lebih dari 30 tahun, semua restoran McDonald’s di Israel dijalankan oleh perusahaan Alonyal.
Namun, McDonald’s mengatakan pihaknya tetap “berkomitmen terhadap Pasar Israel dan untuk memastikan pengalaman positif bagi karyawan dan pelanggan di pasar tersebut di masa depan.”
Baca Juga: Kolam Retensi Jalan Bung Karno Ditutup untuk Pengunjung Umum
Dikutip RT.com, McDonald's mengatakan akan membeli seluruh 225 gerai dari Alonyal dan 5.000 karyawannya, serta restoran dan operasinya di Israel, akan dipertahankan dengan “persyaratan yang setara.” Tidak ada persyaratan penjualan lainnya yang terungkap.
McDonald's menghadapi kritik luas setelah restoran-restorannya di Israel terekam memberikan ribuan makanan gratis kepada personel militer Israel.
Kemarahan tersebut mengakibatkan boikot spontan dari konsumen di Timur Tengah dan negara mayoritas Muslim lainnya seperti Pakistan, Malaysia, dan Arab Saudi.
Akibatnya, pendapatan perusahaan pada kuartal keempat jauh di bawah ekspektasi pasar. CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan perusahaannya menyaksikan “dampak bisnis yang berarti.”
Merek-merek Barat lainnya, seperti KFC, Starbucks, dan Unilever, juga menghadapi reaksi keras atas persepsi mereka terhadap konflik Israel-Palestina dan melaporkan kerugian finansial pada kuartal keempat tahun 2023.
Baca Juga: Penjelasan Episode Akhir Parasyte: The Grey, Inilah yang Terjadi pada Parasit-parasit
Di Pakistan, pengunjuk rasa anti-Israel membakar sebuah restoran KFC minggu lalu.
Boikot terhadap merek-merek besar Barat terjadi setelah Israel melancarkan operasi militer di Gaza menyusul serangan militan Hamas ke bagian selatan negara itu pada Oktober lalu.
Artikel Terkait
Gigi Hadid Makin Bela Palestina, Instagramnya Diserang Pendukung Israel
Inilah Sejarah Pasukan Manguni Makasiouw Pendukung Israel Bentrok dengan Pembela Palestina, Benarkah Pendukung Prabowo?
Inilah Sosok Marco Karundeng, Diduga Provokator Terjadinya Bentrokan Pendukung Israel dengan Pembela Palestina di Bitung, Siapa Sebenarnya?
Inilah Sosok Lukman Doloksaribua, Ditangkap Polisi Usai Video Ujaran Kebencian Ujaran 'Habisi Warga Palestina', Dihukum Berapa Tahun?
Akademisi Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarga Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza
Universitas Pamulang Serahkan Infaq Kemanusiaan Untuk Palestina, Diserahkan Oleh Wakil Rektor 3 di Ruang Rapat Rektorat Kampus Unpam Viktor
Serangan Tentara Israel Pada Malam Natal ke Kamp Pengungsi di Gaza, setidaknya 68 Warga Palestina Tewas, Serangan Berdasar sejak 7 Oktober
Update Gaza, Serangan Udara Tentara Israel pada Malam Natal Tewaskan 100 Warga Palestina, Serangan Paling Mematikan