KLIKANGGARAN-- Kabar meninggalnya Bintang, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyyah, Kota Kediri, jadi catatan buruk di dunia pendidikan.
Bintang menimba ilmu di pondok pesantren Kediri, di mana dia malah harus meregang nyawa di sana disiksa oleh sesama santri
Inilah kronologi dari meninggalnya Bintang oleh santri lain di pondok pesantren Kediri.
Lima hari sebelum meninggal Senin (19/2/2024) Bintang meminta ibunya untuk menjemput.
"Cepat ma ke sini, aku takut ma tolong," tulisnya lewat pesan whatsapp.
Namun Bintang tak menyebutkan alasan ya minta tolong.
Sang Ibu, Suyanti tak menuruti permintaan Bintang untuk minta dijemput tersebut karena tak tahu apa yang sedang dialami anaknya.
Lima hari kemudian Bintang diantarkan ke rumahnya di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Namun, pihak pesantren melarang keluarga untuk membuka kain kafan dengan alasan sudah disucikan.
Karena penasaran keluarga membuka kaffan, ternyata ditemukan luka penganiayaan.
Selain ada luka lebam, terdapat bekas jeratan di leher, luka sundutan rokok serta ada lubang di dada.
Akhirnya kasus ini dilaporkan ke kepolisian.***
Artikel Terkait
Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi Lakukan Kunjungan ke Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Nagan Raya Terima Penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara di Provinsi Riau, Ini Predikat yang Diterima
Lima Anak di Cilacap Terseret Ombak, Satu Meninggal
Bawaslu Banyumas Banyak Temukan Kasus 'Keliru Administrasi' dalam Rekapitulasi KPU
Wow, Kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto Bisa lulus Tanpa Skripsi ? Begini Penjelasannya
Komitmen Pemda Luwu Utara dalam Mewujudkan Kakao Berkelanjutan melalui Peta Jalan Kakao Lestari
Inilah Geliat Perubahan Kabupaten Batang Hari Tiga Tahun Kepemimpinan MFA dan Bakhtiar
Sambut Bulan Suci Ramadan, Masyarakat Desa Pattimang Gelar Ritual Adat ‘Maggawe Samampa'
Warga Desa Ring Tambang PT BEL Nagan Raya Minta Prioritaskan Alokasi Dana CSR