CIA Berkampanye di Media Sosial X untuk Merekrut Penduduk Lokal Rusia

photo author
- Rabu, 24 Januari 2024 | 20:36 WIB
Gambar hanya ilustrasi (Instagram/cia)
Gambar hanya ilustrasi (Instagram/cia)

KLIKANGGARAN -- Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, upaya CIA untuk menjalankan kampanye media sosial di Rusia melalui platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dalam rangka merekrut penduduk lokal sebagai aset potensial CIA sepertinya tidak akan berhasil, karena platform tersebut telah diblokir di negara tersebut.

Pada hari Senin, CIA merilis video berdurasi tiga menit dalam bahasa Rusia yang mengajak warga negara Rusia untuk memberikan "kebenaran" kepada pejabat intelijen Amerika tentang apa yang sebenarnya terjadi di Rusia. Video tersebut mengklaim bahwa tindakan ini akan membantu kemakmuran dan keamanan tanah air mereka.

Menanggapi video CIA tersebut pada hari Selasa, Peskov mencatat bahwa upaya untuk mencapai audiens Rusia adalah "praktik umum" yang dilakukan oleh badan intelijen di seluruh dunia.

"Banyak dinas rahasia di seluruh dunia sering menggunakan media massa dan jaringan sosial untuk merekrut agen baru," katanya, sambil menambahkan bahwa CIA juga melakukannya.

Namun, Peskov menambahkan, "seseorang seharusnya memberi tahu CIA bahwa VKontakte [jaringan media sosial] jauh lebih populer di negara kita dibandingkan dengan platform X," yang telah diblokir sejak Maret 2022 karena diduga mendiskriminasi media Rusia dan menyebarkan informasi palsu tentang konflik Ukraina yang melibatkan CIA.

Menurut data yang diberikan oleh VKontakte, pada Juni 2023, platform tersebut memiliki sekitar 107 juta pengguna bulanan, dengan 84 juta di antaranya berasal dari Rusia. Meskipun statistik serupa tidak tersedia untuk platform X, perkiraan dari perusahaan analitik World Population Review menunjukkan bahwa pada tahun 2024, jumlah pengguna dari Rusia di platform tersebut diperkirakan sekitar 767.000.

Pada bulan Mei 2023, CIA telah membuat saluran Telegram yang berisi instruksi tentang bagaimana orang Rusia dapat menghubungi badan intelijen tersebut secara diam-diam. Pada November 2022, David Marlowe, wakil direktur operasi CIA, menyatakan bahwa Amerika Serikat "terbuka untuk berbisnis" dengan pihak Rusia yang tidak setuju dengan tindakan Moskow terhadap Ukraina.

Namun, pada saat itu, kedutaan besar Rusia di Washington menyatakan bahwa pernyataan tersebut hanya menegaskan bahwa AS terus melakukan "tindakan permusuhan" terhadap Rusia untuk "melemahkan negara kami dari dalam melalui metode subversif yang canggih."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Russia Today

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X