KLIKANGGARAN -- China melakukan strategi penimbunan minyak mentahnya untuk menjaga ketersediaan bahan bakar pascacovid-19.
Pada tahun lalu, China meningkatkan penimbunan minyak mentahnya dengan impor yang mengalahkan rekor tahunan sebelumnya, yang dicapai pada tahun 2020.
Peniningkatan impor minyak mentah China tersebut disebabkan permintaan bahan bakar bangkit kembali setelah pembatasan Covid-19 dicabut, menurut data bea cukai Tiongkok yang dirilis pada hari Jumat, dikutip RT.com.
Berdasarkan data bea cukai China, impor minyak China melonjak sebesar 11% tahun-ke-tahun menjadi 11,28 juta barel per hari (bph) pada tahun 2023.
Angka tersebut melampaui rekor 10,81 juta barel per hari pada tahun 2020, ketika Beijing memanfaatkan penurunan harga minyak untuk menimbun minyak mentah murah dalam jumlah besar.
Meningkatnya perjalanan domestik setelah penghapusan lockdown di era pandemi mendorong impor minyak meningkat tahun lalu di tengah meningkatnya permintaan bahan bakar.
Konsumsi bahan bakar jet dan bensin sangat tinggi di China. Namun, permintaan bahan bakar diesel relatif lemah dibandingkan dengan tingkat sebelumnya, hal ini disebabkan oleh perlambatan di sektor konstruksi dan prospek manufaktur yang tidak menentu.
Secara keseluruhan, permintaan bahan bakar Chhina jauh lebih tinggi dibandingkan tiga tahun sebelumnya, sebagian besar didukung oleh peningkatan pengiriman minyak dari Rusia.
Moskow menjadi pemasok minyak mentah utama negara itu pada bulan November karena Beijing mengimpor sekitar 2,2 juta barel per hari, menurut data bea cukai Tiongkok.
Impor minyak Rusia melonjak 22,2% antara Januari dan November 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Para ekonom memperkirakan bahwa kebutuhan bahan bakar jet dan permintaan dari sektor petrokimia untuk produk-produk kelas atas yang digunakan dalam pembuatan barang-barang seperti panel surya dan kendaraan listrik akan mendorong permintaan minyak dan impor minyak mentah China pada tahun ini.
China diperkirakan menyumbang lebih dari seperempat pertumbuhan permintaan minyak global, yang akan meningkat hampir dua juta barel per hari pada tahun 2024 yang sebagian besar didorong oleh pasar Asia, menurut laporan terbaru oleh Wood Mackenzie.***
Artikel Terkait
Gautam Adani Merebut Kembali Posisi Teratas Orang Terkaya Asia Menyusul Keputusan Mahkamah Agung atas Tuduhan Manipulasi Saham
Rusia Menjadi Pemasok Minyak dan Gas Terbesar bagi Turki Mendekati 60 Persen pada Tahun 2023
Alaska Airlines Dilarang Operasikan Boeing 737 Max-9, Ini Penyebabnya!
Operasi Kelompok Houthi di Selat Merah Akan Berdampak pada Kenaikan Berlipat Ganda Harga Minyak Mentah Global
Korupsi Parah Menjangkiti Tentara Pembebasan Rakyat China sehingga Rudal-Rudal Diisi Air bukan Bahan Peledak
Maladewa Pecat 3 Menterinya karena ‘Ucapan yang Menghina’ terhadap Narendra Modi yang Mempromosikan Pariwisata Domestik
Badan Intelijen Korea Selatan Menuduh Hamas Mendapatkan Granat Berpeluncur Roket dari Korea Utara
Amerika Serikat dan Inggris Serang Yaman, Harga Minyak Mentah Pun Naik 2 Persen!