Ada Lukisan Fenomenal di Makam Soekarno, Blitar: Lukisan Apa dan Siapa Pelukisnya?

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 13:27 WIB
Patung Soekarno di pemakamannya di Blitar (Klikanggaran/ALA)
Patung Soekarno di pemakamannya di Blitar (Klikanggaran/ALA)

Lokasi pemakaman pun sempat menjadi perdebatan beberapa pihak. Subagio Anam, mantan kepala Biro Penerangan Kementerian Koperasi, mengabarkan pada wartawan bahwa Bung Karno akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, namun hal tersebut mendapat penolakan dari beberapa pihak karena status Bung Karno yang masih dalam tahanan.

Kemudian pemerintah pun membuat sebuah keputusan, Bung Karno akan disemayamkan di Wisma Yaso. Hal ini tentunya adalah keputusan yang tak disangka-sangka terutama oleh Fatmawati Soekarno sebagai Ibu Negara pertama RI.

Fatmawati justru meminta mendiang suaminya lebih baik disemayamkan di rumah mereka di Jalan Sriwijaya - Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sayangnya, permintaan itu ditolak oleh pemerintah.

Jenderal Hoegeng Iman Santoso yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia mewakili keluarga besar Soekarno, melakukan perundingan dengan asisten pribadi Presiden Soeharto, yaitu Alamsyah Prawiranegara dan Tjokropranolo.

Jika mengikuti wasiat Bung Karno, beliau ingin dimakamkan di Bogor, namun hal itu pun mendapat penolakan dari pemerintah dengan alasan jarak ibukota dengan lokasi pemakaman terlalu dekat.

Keputusan akhir pun didapat, Pak Soeharto menginstruksikan mendiang Proklamator RI itu dimakamkan di Blitar agar dekat dengan makam mendiang ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.

Keputusan perihal pemakaman ini bahkan tertulis dalam KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1970 TENTANG PENYELENGGARAAN UPACARA PEMAKAMAN KENEGARAAN SEBAGAI PENGHORMATAN NEGARA KEPADA ALMARHUM DR. IR. SOEKARNO SEBAGAI PROKLAMATOR KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA.

Museum Bung Karno

Museum dan Makam Bung Karno Dua berlokasi di Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Museum diresmikan pada 3 Juli 2004 oleh salah satu putri Bung Karno, Megawati Soekarno Putri.

Bangunan ini terletak di sisi selatan makam. Bangunan ini awalnya merupakan lahan yang dihibahkan oleh Pamoe Rahardjo, ajudan Bung Karno selama periode 1946-1948.

Dalam Museum ini terdapat barang-barang peninggalan Sang Proklamator. Seperti lukisan, foto-foto, uang dengan seri Bung karno yang diterbitkan pada 1964, juga barang-barang pribadinya.

Ada sebuah lukisan yang fenomenal, yakni lukisan detak jantung karya IB.Said. Jika kita memperhatikan dari samping, terlihat pada bagian dada nampak seakan berdetak seperti dada manusia yang masih hidup. Tapi, lukisan ini tidak boleh disentuh.

Selain museum, pengunjung juga bisa mengunjungi perpustakaannya. Banyak buku-buku disimpan dalam perpustakaan tersebut. Mulai dari buku-buku biografi Bung Karno, buku-buku karya Bung Karno sendiri, buku-buku referensi, dan koleksi umum.

Ada pula koleksi audio visual berupa CD dan VCD. Terdapat 1.120 eksemplar buku dan sejumlah lukisan yang dihibahkan oleh almarhum Pamoe Rahardjo yang diwakili oleh anaknya pada Perpustakaan Nasional RI (PNRI), yang kemudian dialokasikan ke Perpustakaan Bung Karno di Blitar.


Makam Bung Karno

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X