KLIKANGGARAN-- Klikers, sudah pernah ke Banyuwangi untuk berwisata? Atau hanya sekadar numpang lewat karena mau menyeberang ke Selat Bali?
Kalau belum, yuk, ikut jalan-jalan tim KLIKANGGARAN ke Banyuwangi.
Banyuwangi dikenal dengan Kota Santet. Kota ini menyimpan sejarah kelam tentang ilmu hitam yang beredar di masyarakat. Tak hanya masyarakat Banyuwangi sendiri, bahkan banyak masyarakat luar Banyuwangi ada yang berpikir bisa belajar ilmu santet di sini.
Namun, kali ini tim KLIKANGGARAN tidak membahas tentang ilmu santetnya, melainkan mengajak Klikers untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang cukup dikenal dengan kisah mistis yang melatarbelakanginya.
Baca Juga: Jungkook BTS dan Musisi Amerika Usher Berkolaborasi, Bagaimana Hasilnya, Penasaran, Tunggu 1 Desember Siang!!
Berangkat dari Jember, sepanjang perjalanan kami melewati Hutan Gumitir atau yang dikenal dengan nama Alas Gumitir. Alas berarti hutan, dan Gumitir adalah nama tanaman Tagetes Erecta yang memiliki bunga berwarna kekuningan.
Dinamakan Hutan Gumitir karena di hutan itu terdapat tanaman Gumitir. Di Bali tanaman ini sering dipakai untuk pelengkap sesajen.
Layaknya jalan-jalan yang dibangun dengan membabat alas, kita akan menemui jalur yang berkelok-kelok. Namun, beruntungnya kami melintasinya saat siang hari, sehingga keindahan pemandangannya bisa terlihat dengan jelas.
Sesekali kami harus berhenti karena ada orang yang mungkin adalah masyarakat sekitar mengatur jalur lintas kendaraan roda empat dengan sukarela. Jalur dibuat seperti "buka-tutup" untuk meminimalisir angka kecelakaan yang sering terjadi di area ini.
Selain memiliki keindahan pemandangan, Alas Gumitir ini menyimpan banyak sekali kisah mistis di dalamnya. Hal itu diakui dan dialami oleh banyak orang, mulai dari penduduk setempat hingga pengunjung atau pengendara yang melintas.
Sebagai penanda bahwa kami sudah memasuki wilayah Banyuwangi adalah bangunan Patung Penari Gandrung yang ada di Alas Gumitir ini.
Kota yang memiliki sebutan Bumi Blambangan, Kota Osing, hingga Kota Santet ini memiliki 3 ikon patung penari Gandrung. Pertama di Alas Gumitir, kedua di Patung Watu Dodol dan yang terakhir di Taman Watu Terakota (TGT).
Jarak tempuh dari Alas Gumitir menuju Watu Dodol kurang lebih 2,5jam. Namun, kita tidak akan bosan saat melewatinya, karena kita akan melintasi pemandangan di sepanjang jalannya.
Artikel Terkait
SatBrimob D Pelopor Luwu Raya Nikmati Akhir Pekan Bersama Keluarga di Objek Wisata Air Terjun Bantimurung
UPT Pariwisata Silaturahmi ke DPMPTSP, Bahas NIB buat Pengelola Objek Wisata
Pelindo Apresiasi Terpilihnya Penglipuran, Salah Satu Desa Binaan Program TJSL Perusahaan Sebagai Desa Wisata
Pengunjung Wisata Permandian Alam Tamboke Luwu Utara Membludak