KLIKANGGARAN –Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dituntun mundur dari jabatannya oleh Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel.
Yair Lapid menilai, Benjamin Netanyahu telah kehilangan kepercayaan rakyat Israel untuk memimpin negara dari bangsa Yahudi, setelah gagal mengantisipasi serangan oleh Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Israel seperti dilaporkan Aljazeera.com, pemimpin utama oposisi Israel, Yair Lapid mendesak Benjamin Netanyahu untuk segera mundur.
Bahkan Yair Lapid telah menyerukan mosi tidak percaya di parlemen yang akan memungkinkan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh perdana menteri lain.
Baca Juga: Leon Dozan Diduga Aniaya Pacarnya Rinoa Aurora dan Tantang Polisi, Videonya Viral!
“Netanyahu harus segera pergi… Kita butuh perubahan, Netanyahu tidak bisa tetap menjadi perdana menteri,” kata Lapid pada hari Rabu dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Israel.
Lapid menuduh Netanyahu dan aparat keamanan di bawah kepemimpinannya melakukan “kegagalan yang tidak dapat diampuni” karena tidak mencegah serangan 7 Oktober.
“Kami tidak bisa membiarkan diri kami melakukan kampanye jangka panjang di bawah perdana menteri yang telah kehilangan kepercayaan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Viral Dianggap Illuminati, Cek Profile Hindia, yuk!
Empat hari setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, Netanyahu dan pemimpin oposisi lainnya, Benny Gantz, mengumumkan perjanjian untuk membentuk “pemerintahan darurat” selama perang berlangsung, namun Lapid menolak untuk bergabung.
Ini adalah pertama kalinya Lapid menyerukan Netanyahu untuk mundur dengan mengatakan bahwa situasinya tidak memerlukan pemilihan umum lebih awal, melainkan partai-partai tersebut harus memilih rekonstruksi nasional dengan perdana menteri lain dari partai Likud yang mendukung Netanyahu.
Baca Juga: Walt Disney Company Donasi Israel, Soleh Solihun : Shame on u, Disney
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Telegram, Partai Likud segera menolak seruan tersebut, dan mengatakan bahwa proposal semacam itu di “masa perang” adalah “memalukan”.
Belasan Ribu Warga Palestina Terbunuh
Lebih dari 11.500 warga Palestina dilaporkan telah terbunuh sejak Israel mulai membombardir daerah kantong yang terkepung pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan lebih dari 200 orang.
Artikel Terkait
Fatwa Terbaru MUI, Imbau Masyarakat Boikot Produk Asli dan Afiliasi Israel
Muncul Daftar Produk Israel yang Diboikot, MUI : Yang Membuat Daftar Bukan Kami, Tapi Pihak Lain!
Israel Tuduh Turki Mendukung Terorisme
Walt Disney Company Donasi Israel, Soleh Solihun : Shame on u, Disney
Memalukan, Koalisi Kampus Israel Sogok Mahasiswa Washington DC