Staf Indonesia di rumah sakit Gaza ‘pasrah pada nasib’ ketika pasukan Israel mendekat. Relawan medis Indonesia di Gaza, Fikri Rofiul Haq mengatakan bahwa dia akan tetap di rumah sakit dan tidak akan mengungsi.
Terletak di utara Gaza, Beit Lahia juga merupakan rumah bagi Rumah Sakit Indonesia tempat relawan medis Indonesia Fikri Rofiul Haq bermarkas di organisasi kemanusiaan Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
“Pasukan Israel telah mengebom ladang di Jalur Gaza dan banyak tanaman mati”, kata Fikri Rofiul Haq kepada Al Jazeera sambil menceritakan bagaimana dulu begitu suburnya Gaza dengan stroberi.
Kini Gaza menjadi soal kelangsungan hidup di wilayah tersebut. Israel kini memusatkan serangannya terhadap rumah sakit.
“Tahun ini tidak akan ada hasil bumi seperti stroberi padahal saat ini sedang musim dingin,” tambah Rifqi Rofiul Haq.
Di tengah kengerian perang Israel di Gaza, kehancuran panen stroberi di Palestina mungkin tampak sepele.
Namun bagi Haq – salah satu dari tiga relawan MER-C Indonesia yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia, kenangan akan stroberi di Gaza membantunya mengatasi hal tersebut.
“Pada awal perang, kami masih bisa mendapatkan beberapa barang dari sekitar rumah sakit, seperti sayur mayur dan mie instan, namun sekarang tidak mungkin mendapatkan produk segar seperti bawang, tomat, dan mentimun,” ujarnya ke Al Jazeera melalui pesan suara WhatsApp.
“Di Rumah Sakit Indonesia saat ini, staf hanya mendapat makan sekali sehari saat makan siang, yang disediakan oleh Rumah Sakit Al-Shifa [yang berdekatan]. Untuk sarapan dan makan malam, staf makan biskuit atau kurma,” ujarnya.
Kondisi di rumah sakit Indonesia dan Al-Shifa, serta rumah sakit lain di Gaza, telah memburuk sejak terakhir kali Al Jazeera berbicara dengan Haq pada hari Jumat.
Dr Mohammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa, memperingatkan pada hari Sabtu bahwa ratusan orang yang terluka serta bayi yang baru lahir perlu segera diangkut ke fasilitas medis operasional karena rumah sakitnya runtuh akibat kekurangan bahan bakar dan obat-obatan – serta pemboman Israel.
Artikel Terkait
Ikut Aksi Bela Palestina di Monas, Rebecca Klopper Ngaku Bingung
Kenapa Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Tidak Hadiri Aksi Bela Palestina? Begini Penjelasan Panitian
Tiongkok Bersikap Netral terhadap Konflik Israel-Palestina Namun Warga Tiongkok sangat Bersimpat pada Palestin
Kronologi dan Alasan Rashida Tlaib, Anggota DPR AS Disanksi Lantaran Lantang Bela Palestina, Kok Bisa?
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Palestina Dinyatakan Ditutup karena Kehabisan Solar