Yerusalem: Ketenangan yang Terselubung

photo author
- Jumat, 21 Mei 2021 | 09:23 WIB
masjid al aqsa
masjid al aqsa


KLIKANGGARAN-- Terlepas dari pengumuman gencatan senjata, warga Palestina di wilayah pendudukan mengatakan mereka tetap skeptis bahwa ketegangan akan mereda di Yerusalem, terutama dengan penduduk Sheikh Jarrah yang masih dalam risiko penggusuran dalam waktu dekat.


Hamza Qattina, seorang pengacara dari Yerusalem, mengatakan gencatan senjata itu membawa "ketenangan terselubung dan sementara" di kota yang disengketakan itu.


"Topeng ini akan hilang segera setelah perang berakhir dan pendudukan akan kembali melakukan pelanggaran," katanya kepada Middle East Eye.


Dia menambahkan bahwa pengadilan Israel belum membatalkan keputusan untuk mengusir penduduk Palestina dari rumah mereka.


Antara Otoritas Palestina dan Aspirasi Jalanan Pemuda Palestina


"Sebaliknya, pasukan pendudukan telah mendirikan barikade di sekitar Syekh Jarrah dan mengepung orang-orangnya lebih banyak lagi. Mereka mencoba untuk mengusir keluarga dengan membuat kebisingan sesedikit mungkin," tambahnya.


Qattina mengatakan bahwa dia memperkirakan Israel akan mengurangi ketegangan di Yerusalem selama beberapa minggu, "sehingga semua orang mengira mereka bukan yang menyebabkan ketegangan."


Hatem Abdel-Qader, anggota Dewan Revolusi Fatah dan Dewan Wakaf Islam, mengatakan bahwa perkembangan terakhir di Gaza menciptakan kesadaran baru mengenai perjuangan Palestina dan situasi Yerusalem yang mengerikan.


Dari Sheikh Jarrah dan Masjid al-Aqsa hingga Gencatan Senjata


"Yerusalem akan tetap menjadi kompas dan jantung peristiwa terlepas dari apakah agresi di Jalur Gaza berakhir atau berlanjut," katanya kepada MEE.


"Pertempuran di Yerusalem masih berlangsung dan akan berlanjut sampai Israel mengakhiri pendudukan. Bagi Israel, Yerusalem berada di garis depan serangannya terhadap aspirasi nasional Palestina dan sedang menjalani perang terbuka yang sengit melawan semua komponen kota," katanya kepada MEE.


"Oleh karena itu, Masjid Aqsa yang mulia akan tetap menjadi titik api terpanas dan titik lainnya adalah Syekh Jarrah. Ini tidak akan tenang selama tindakan Israel berlanjut.


"Saya yakin Yerusalem sebelum tanggal 28 Ramadhan berbeda dengan Yerusalem setelah tanggal ini," kata Abdel-Qader.


"Ada kebangkitan baru dan persamaan baru yang dibuat oleh rakyat Yerusalem yang didasarkan pada pertemuan penindasan dan agresi Israel dengan ketabahan dan perlawanan."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X