KLIKANGGARAN-- Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang bertujuan untuk mengakhiri sebelas hari pemboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung tampaknya mulai diberlakukan pada Jumat pagi, meskipun ada serangan lintas perbatasan pada jam-jam menjelang gencatan senjata, Middle East Eye melaporkan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah menerima proposal Mesir untuk gencatan senjata "bersama" di Jalur Gaza, setelah beberapa hari tekanan internasional meningkat.
Relawan Siaga Apresiasi JNE Membantu Distribusi Logistik ke Daerah Bencana
Gencatan senjata, jika dipertahankan, akan mengakhiri pemboman Israel terberat di Jalur Gaza sejak serangan 2014.
Selama 11 hari terakhir, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 232 warga Palestina di Jalur Gaza. Dari mereka yang tewas, 65 adalah anak-anak, 39 perempuan dan 17 laki-laki lanjut usia. Di Israel, 12 orang tewas.
Warga Palestina di Gaza dan wilayah pendudukan turun ke jalan untuk merayakan pada pukul 2 pagi waktu setempat, (23:00 GMT Kamis), ketika gencatan senjata mulai berlaku.
Tembakan dan kembang api perayaan bisa terdengar saat masjid menggunakan pengeras suara untuk menyiarkan nyanyian perayaan saat daerah kantong yang dilanda perang itu menyambut akhir dari beberapa kekerasan terburuk dalam satu dekade.
Labrak Peraturan Pemerintah, BRI Total Lost Setengah Triliun Rupiah
Gencatan senjata terjadi di tengah tekanan yang meningkat dari AS dan Uni Eropa.