"Temuan kami melukiskan gambaran suram dari risiko hak asasi manusia dari penyebaran global NSO. Setidaknya enam negara dengan operasi Pegasus yang signifikan sebelumnya telah dikaitkan dengan penyalahgunaan spyware untuk menargetkan masyarakat sipil," kata laporan itu.
Pada bulan Oktober, whistleblower AS Edward Snowden mengatakan Pegasus telah digunakan oleh otoritas Saudi untuk memantau jurnalis Jamal Khashoggi sebelum kematiannya.
"Mereka adalah yang terburuk dari yang terburuk," kata Snowden tentang biro hukum itu.
Kritikus terkemuka lainnya dari pemerintah Saudi, aktivis Omar Abdulaziz, mengatakan teleponnya telah diretas selama musim panas 2018, ketika akses telah diperoleh ke lebih dari 400 pesan teks antara dia dan Khashoggi.
Pada Oktober 2019, aplikasi perpesanan WhatsApp mengajukan gugatan terhadap NSO Group, menuduhnya secara tidak sah berusaha melacak jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan lainnya.
Gugatan tersebut menuduh perusahaan berusaha menginfeksi sekitar 1.400 "perangkat target" dengan Pegasus, yang dapat digunakan untuk mencuri informasi pengguna WhatsApp.
NSO membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa klien pemerintahnya pada akhirnya bertanggung jawab atas cara teknologinya digunakan.
SUMBER: Middle East Eye