Pada Hari Ulang Tahun, Tentara Israel Membunuhnya: Ali, Anak Palestina

photo author
- Rabu, 9 Desember 2020 | 07:42 WIB
ali
ali

Menurut keluarganya, Ali selalu menjadi sasaran serangan pemukim Israel, karena dia sering berkeliaran di desa, untuk menggembalakan hewan keluarganya sebagai sumber kehidupan.


Sekitar 3.500 warga Palestina tinggal di desa al-Mughayer, banyak dari mereka bentrok dengan pemukim Israel hampir setiap hari, karena desa tersebut dikelilingi oleh permukiman Israel dan kamp militer.


Selama tiga tahun terakhir, konfrontasi meningkat, terutama setelah pemukim Israel mencoba membangun pos-pos pemukiman baru di desa tersebut.


Hari terakhirnya


Pada hari ulang tahunnya, Ali bangun pukul lima pagi untuk membantu kakeknya menggembalakan hewan mereka, namun ia meninggalkannya beberapa jam kemudian untuk bergabung dengan tetangganya dan ikut serta dalam demonstrasi anti permukiman di daerah Ras al-Teen, antara desa al-Mughayer dan Kafr Malik.


Saudara laki-laki Ali, Bassam, 17, mengatakan bahwa dia melihatnya mendekati konfrontasi, jadi dia memperingatkannya dan memintanya dua kali untuk menjauh dari tentara.


“Saya takut [dia akan terluka], dan memaksanya untuk menjauh. Saya memastikan dia berdiri setidaknya 160 meter dari konfrontasi,” kata Bassam kepada Middle East Eye.


“Saya melihat dia menonton acara dengan tangan di saku. Sekitar setengah jam kemudian, temannya memberi tahu saya bahwa dia terluka. "


Beberapa menit sebelum dia ditembak, Ali mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia tidak menyangka tentara Israel akan mengincarnya “karena saya masih kecil”.


Tak butuh waktu lama, ayah Ali, Ayman, 42 tahun, mengetahui putranya terluka.


“Penduduk desa pertama kali memberi tahu saya bahwa Ali ditembak dengan peluru karet untuk menghibur saya, tetapi ketika saya mengetahui bahwa dia dipindahkan ke rumah sakit, saya tahu bahwa cederanya serius,” kata Ayman.


Ali menjalani tiga jam operasi, di mana para dokter berusaha menghentikan pendarahan internal yang disebabkan oleh peluru tersebut.


“Mereka menghancurkan hati saya dengan membunuh anak saya, saya tidak bisa melepaskan wajahnya dari kepala saya,” lanjut ayahnya. Suaranya selalu bergema di benakku, aku melihatnya kemanapun aku melihat.


Kehilangan anak lagi


Seminggu sebelum Ali terbunuh, saudaranya, Bassam, terluka dalam demonstrasi mingguan yang sama dengan peluru logam berlapis karet di tangannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X