Turki Akan Diprioritaskan dalam Menerima Vaksin dari BioNTech

photo author
- Jumat, 4 Desember 2020 | 08:16 WIB
vaksin covid
vaksin covid


(KLIKANGGARAN)--Turki akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin eksperimental yang terbukti 90 persen efektif dalam mencegah Covid-19 karena berkontribusi pada pengujiannya, kata seorang pejabat senior Turki kepada Middle East Eye.


Perusahaan farmasi Jerman BioNTech dan perusahaan Amerika Pfizer, pengembang bersama vaksin, memiliki 700 sukarelawan di Turki untuk bergabung dalam uji coba manusia pada fase ketiga pada bulan September dan Oktober.


BACA: Inggris Memenangkan ‘Perlombaan’ Vaksin Covid-19, padahal Berisiko pada Strategi Penangangan Pandemi


Para sukarelawan dipilih oleh sekolah kedokteran Universitas Istanbul dari antara orang-orang yang tidak tertular virus.


Dalam pernyataan bersama, Pfizer dan BioNTech mengumumkan pada hari Senin bahwa vaksin mereka lebih dari 90 persen efektif ketika dicoba pada 43.538 peserta di seluruh dunia.


Turki adalah satu dari enam negara yang berpartisipasi, bersama AS, Jerman, Brasil, Argentina, dan Afrika Selatan.


"Pengajuan izin penggunaan darurat (EUA) ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) direncanakan segera setelah tonggak keselamatan yang diperlukan tercapai, yang saat ini diharapkan terjadi pada minggu ketiga November," bunyi pernyataan itu.


"Turki akan memiliki prioritas dalam menerima dosis setelah vaksin disetujui untuk pengguna akhir," kata pejabat Turki itu kepada MEE, yang berbicara tanpa menyebut nama.


"Kami juga akan terus menguji vaksin lain yang diproduksi oleh negara lain, seperti China."


Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan awal tahun ini bahwa Turki berharap mendapatkan lima juta dosis vaksin, baik dari China atau Jerman, karena warga Turki telah bergabung dalam uji coba kedua upaya tersebut.


BioNTech memiliki tempat khusus di Turki karena pendirinya adalah orang Turki-Jerman dari latar belakang yang sederhana. Kepala Eksekutif Ugur Sahin dan istrinya, Ozlem Tureci, kepala petugas medis BioNTech, telah menjadi bintang di Turki karena nilai perusahaan mereka meningkat lima kali lipat, mencapai $ 21 miliar dalam setahun.


Sahin, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Turki, mengatakan bahwa perusahaan berencana mengirimkan dua juta dosis ke Eropa dan Amerika Serikat pada Januari.


“Kami akan memproduksi 1,5 miliar dosis sebelum akhir 2021 jika semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.


Sahin juga menambahkan perusahaan juga akan mengirimkan pengiriman ke Turki dalam tiga bulan pertama tahun 2021.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X