"Kami sedang melihat awal dari Timur Tengah yang baru, dan presiden benar-benar telah mengamankan aliansi dan mitra dalam upaya mewujudkannya," kata Kushner.
Sejarah normalisasi Arab-Israel
Dalam pernyataan berbahasa Ibrani, Netanyahu mengatakan dia "tergerak" untuk mengumumkan perjanjian dengan Bahrain, yang katanya "menambah sejarah perdamaian dengan Uni Emirat Arab".
Sementara itu, Bahrain mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mendukung perdamaian yang "adil dan komprehensif" di Timur Tengah, kantor berita negara BNA melaporkan.
Perdamaian itu harus didasarkan pada solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, kata Raja Hamad.
'Tusukan berbahaya'
Para pemimpin Palestina telah mengkritik negara-negara Arab karena menormalisasi hubungan dengan Israel sementara negara itu melanjutkan pendudukan militernya di tanah Palestina, mengatakan kesepakatan semacam itu mengancam untuk memperkuat status quo.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan kesepakatan Bahrain-Israel adalah "tikaman berbahaya lain untuk [tujuan] Palestina".