Charlie Hebdo, Koran Prancis, Mencetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad

photo author
- Rabu, 2 September 2020 | 16:19 WIB
Charlie Hebdo
Charlie Hebdo


(KLIKANGGARAN)--Koran satir Perancis yang kantornya di Paris diserang pada tahun 2015 sedang mencetak ulang karikatur kontroversial Nabi Muhammad yang menjadi alasan oleh orang-orang bersenjata untuk menembaki staf editorialnya.


Langkah itu diumumkan pada hari Selasa, sehari sebelum 13 pria dan seorang wanita yang dituduh menyediakan senjata dan logistik diadili dengan tuduhan terorisme pada hari Rabu.


Dalam sebuah editorial minggu ini yang menyertai karikatur ofensif, surat kabar itu mengatakan gambar-gambar itu "milik sejarah, dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus".


Serangan Januari 2015 terhadap Charlie Hebdo dan, dua hari kemudian, supermarket halal, memicu gelombang pembunuhan yang diklaim oleh kelompok bersenjata ISIL (ISIS) di seluruh Eropa.


Tujuh belas orang tewas dalam serangan itu - 12 di antaranya di kantor editorial - bersama dengan ketiga penyerang.


Para penyerang, saudara Cherif dan Said Kouachi, mengklaim serangan mereka di surat kabar itu atas nama al-Qaeda. Ketika mereka meninggalkan tempat kejadian di Charlie Hebdo, mereka membunuh seorang polisi yang terluka dan pergi.


Dua hari kemudian, seorang kenalan penjara mereka menyerbu supermarket halal pada malam Sabat Yahudi, mengklaim kesetiaan kepada ISIL. Empat sandera tewas dalam serangan itu.


Kouachi bersaudara saat itu bersembunyi di kantor percetakan dengan sandera lain. Ketiga penyerang tewas dalam penggerebekan polisi yang hampir bersamaan.


Penyerang supermarket, Amedy Coulibaly, juga membunuh seorang polisi wanita muda.


Penghujatan


Keputusan untuk menerbitkan ulang kartun tersebut akan dilihat oleh beberapa orang sebagai sikap menantang dalam membela kebebasan berekspresi. Tetapi orang lain mungkin melihatnya sebagai provokasi baru oleh sebuah publikasi yang telah lama menimbulkan kontroversi dengan serangan satirnya terhadap agama.


Karikatur yang diterbitkan ulang minggu ini pertama kali dicetak pada tahun 2006 oleh surat kabar Denmark Jyllands Posten, kadang-kadang memicu protes dengan kekerasan oleh beberapa Muslim yang menganggap penggambaran itu ofensif.


Nabi Muhammad sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang. Karikatur itu dianggap mengaitkannya dengan terorisme.


Charlie Hebdo, yang terkenal tidak sopan dan dituduh oleh kritikus rasisme, secara teratur membuat karikatur para pemimpin agama dari berbagai agama dan menerbitkannya kembali segera setelah itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X