Uni Eropa Mengancam Turki dengan Sanksi Baru karena Krisis Mediterania Timur Memburuk

photo author
- Sabtu, 29 Agustus 2020 | 06:34 WIB
jubir ue
jubir ue

Dua diplomat senior UE mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para menteri luar negeri setuju untuk menyerahkan keputusan apa pun kepada para pemimpin pemerintah UE, yang akan bertemu untuk pertemuan puncak dua hari mulai 24 September.


"Tidak ada yang akan diputuskan sebelum Dewan Eropa September," kata seorang diplomat senior, menambahkan bahwa Turki juga dapat diberi penghargaan dengan akses yang lebih besar ke pasar UE yang terdiri dari 450 juta konsumen jika itu membatasi pengeborannya.


John Psarapoulous, pelaporan untuk Al Jazeera dari Athena, mengatakan "ada kepuasan yang terpenuhi di pihak Yunani" menyusul pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Berlin.


Dia mengatakan Yunani telah menempatkan persyaratan untuk setiap dialog bilateral dengan Turki.


"Itu [Athena] tidak hanya ingin dialog itu menjadi kesepakatan politik atas apa yang disepakati kedua belah pihak berdasarkan dinamika saat ini di Mediterania timur, tetapi juga internasional," katanya.


"[Yunani] ingin Turki melakukan arbitrase di Mahkamah Internasional [Kehakiman] di Den Haag jika dialog tidak berhasil."


Yunani dan Turki berselisih mengenai hak atas sumber daya hidrokarbon potensial di daerah tersebut, berdasarkan klaim yang saling bertentangan mengenai luas landas kontinen mereka.


Ketegangan meningkat bulan ini setelah Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan menyusul pakta antara Athena dan Kairo.


Perjanjian tersebut dipandang sebagai tanggapan atas kesepakatan Turki-Libya yang ditandatangani pada 2019 yang memungkinkan Turki mengakses daerah-daerah di wilayah di mana deposit hidrokarbon besar telah ditemukan.


Pada hari Kamis, militer Turki mengeluarkan penasehat, yang dikenal sebagai Navtex, yang mengatakan akan mengadakan "latihan meriam" di Mediterania Timur di lepas pantai Iskenderun, timur laut Siprus pada 1 dan 2 September.


Sumber: Al Jazeera


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X