Bella Ridenoure dari Arlington, Virginia mengatakan Presiden Donald Trump seharusnya mengakui frustrasi para warga kulit hitam selama pidatonya pada hari Kamis yang menutup Konvensi Nasional Partai Republik.
"Seberapa menyakitkan Presiden Trump untuk mengakui rasisme?" kata pegawai pemerintah berusia 43 tahun itu. “Sebaliknya, dia bermain politik dan sekarang membuatnya terlihat seperti kami adalah penjahat yang ingin polisi dicopot.”
Jaringan Aksi Nasional Sharpton, yang merencanakan acara tersebut, mengambil langkah-langkah untuk melindungi para demonstran dari pandemi virus korona, di mana orang kulit hitam menderita secara tidak proporsional. Pada satu titik, seorang pembicara mengarahkan peserta untuk berdiri dengan tangan terulur untuk memastikan ada jarak yang cukup di antara mereka. Staf membersihkan podium dan mikrofon di antara speaker.
Orang kulit hitam mungkin lebih banyak yang jatuh sakit dan meninggal karena virus dan kehilangan pekerjaan karena kejatuhan ekonomi, statistik menunjukkan.
Meski banyak orang memakai topeng, banyak juga yang tidak.
Peringatan virtual juga direncanakan, menampilkan Pendeta William Barber, seorang aktivis hak-hak sipil terkemuka dan ketua-bersama Kampanye Rakyat Miskin. Ini juga akan mencakup aktivis hak sipil, politisi, artis, dan penghibur.
Kerrigan Williams, pendiri Freedom Fighters DC, mengatakan kelompok aktivis itu mengorganisir pawai mereka sendiri pada Jumat malam untuk mempromosikan agenda yang lebih radikal termasuk mengganti departemen kepolisian dengan sistem keamanan publik lainnya.
Secara terpisah, sayap Gerakan untuk Kehidupan Hitam, jaringan aktivis dan organisasi Kulit Hitam, telah menjadwalkan "Konvensi Nasional Kulit Hitam" pada Jumat malam, menyusul konvensi nasional oleh partai Demokrat dan Republik selama dua minggu terakhir.
Sumber: Reuters
