Di Gaza, faksi Palestina bersatu di balik tuntutan agar Israel mencabut blokade tersebut.
Pada hari Jumat, Kamar Bersama Faksi Perlawanan Palestina di Gaza, yang mencakup 13 kelompok bersenjata, mengeluarkan pernyataan.
"Kami tidak akan membiarkan musuh melanjutkan pengepungan yang tidak adil terhadap rakyat kami ... Adalah hak rakyat kami untuk menyatakan, dengan segala cara yang tepat, penolakan mereka terhadap blokade," katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengancam akan membunuh Hamas dan para pemimpin Jihad Islam jika balon api terus berlanjut, dan menyarankan perang lain di Gaza mungkin terjadi.
Bencana ekonomi
Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007 ketika Hamas menguasai Jalur Gaza.
Pengepungan tersebut telah menimbulkan kesulitan yang parah bagi penduduk. Tingkat kemiskinan di antara penduduk Gaza telah mencapai 53 persen, sementara "kemiskinan ekstrim" mencapai 33,8 persen, menurut statistik oleh Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS).
Sekitar 68 persen keluarga tidak memiliki cukup makanan, sementara 80 persen warga Gaza bergantung pada bantuan. Tingkat pengangguran di daerah itu mencapai 45,1 persen, menurut PCBS.
