“Saya tidak dapat mendukung tim yang dimiliki oleh orang-orang yang secara terbuka mengeluarkan kerabat jauh yang tidak dapat saya ajak bicara lagi. Saya lebih suka pergi dan menonton Sunderland bermain, "kata Parkin, mengacu pada rival lokal Newcastle Tyneside.
MEE melakukan kontak dengan warga Yaman lainnya dari South Shields yang memiliki kekhawatiran serupa tentang pengambilalihan tersebut, tetapi tidak ingin berbicara di depan umum karena takut akan reaksi dari penggemar sepak bola lokal.
Muslim South Shields 'terkejut' dengan pengambilalihan
Keith Hussein, seorang warga South Shields keturunan Mesir, juga menyambut baik penarikan Saudi.
“Saya harus mengatakan saya sangat senang. Klub ini memiliki warisan yang luar biasa… tapi Arab Saudi mencoba menggunakan Newcastle untuk menyelamatkan reputasinya sebagai negara paria dengan pelanggaran hak asasi manusia yang besar,” katanya kepada MEE.
Hussein menjelaskan bagaimana ayahnya dari Mesir, Fahmy El-Rawy, bertugas di Angkatan Laut Pedagang Inggris di Konvoi Atlantik Utara selama Perang Dunia Kedua.
Setelah kapalnya tenggelam pada tahun 1941, El-Rawy menghabiskan beberapa tahun di kamp tawanan perang Jerman. Setelah dibebaskan pada tahun 1945, dia menetap di South Shields, di mana dia menikah dengan seorang wanita setempat.
