(KLIKANGGARAN)--Sebanyak 20 negara dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia telah meminta dosis vaksin virus korona terobosan Rusia, yang dipastikan didaftarkan pada Selasa oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada konferensi yang didedikasikan untuk pengumuman pendaftaran vaksin, CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menjelaskan bahwa mereka telah menerima pesanan untuk satu miliar dosis.
“Bersama mitra luar negeri, kami siap memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin per tahun,” jelas Kirill Dmitriev. Semua yang diproduksi di Rusia akan digunakan di dalam negeri, dan dosis untuk digunakan di negara lain akan dibuat di luar negeri.
Menurut Dmitriev, RDIF juga sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk negara-negara berkembang, dengan tujuan menyediakan vaksin Covid-19 di negara-negara yang tidak mampu membuat atau membeli sendiri.
Menjelaskan bahwa vaksinasi adalah masalah akut di negara-negara termiskin di dunia, Dmitriev mengatakan bahwa dana tersebut percaya "orang di seluruh dunia harus memiliki akses yang sama ke vaksin, terlepas dari situasi keuangan mereka."
Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negara tersebut telah mendaftarkan vaksin Covid-19 pertama di dunia. Dinamakan "Sputnik V", vaksin ini akan segera diproduksi massal, dan akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari 2021. Meskipun telah terdaftar, vaksin tersebut masih akan melalui uji klinis lebih lanjut di Rusia dan Timur Tengah.
Vaksin itu, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, menerima lampu hijau dari Kementerian Kesehatan Rusia pada hari Selasa, Putin mengungkapkan. Ia berharap Rusia segera memulai produksi massal vaksin Covid-19.