Bentrokan Berdarah di Belarusia Pascapemilu

photo author
- Selasa, 11 Agustus 2020 | 07:35 WIB
belarus
belarus


(KLIKANGGARAN)- Setidaknya satu orang tewas ketika polisi Belarusia bentrok dengan pengunjuk rasa pada hari Senin setelah oposisi menuduh Presiden Alexander Lukashenko mencurangi kemenangan pemilihannya kembali di tengah paduan suara kritik dari para pemimpin Barat.





Polisi yang memakai helm menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut, serta menggunakan tongkat untuk membubarkan ribuan orang di Minsk pada malam kedua kekerasan. Para pengunjuk rasa mendirikan barikade di beberapa daerah dan melemparkan bom molotov.





Seorang pria tewas ketika mencoba melemparkan alat peledak tak dikenal ke polisi yang meledak di tangannya, kata pemerintah. Media lokal melaporkan bentrokan terjadi di kota-kota lain.





Berkuasa selama lebih dari seperempat abad, Lukashenko mengklaim kemenangan telak melawan Svetlana Tikhanouskaya, mantan guru bahasa Inggris yang muncul dari ketidakjelasan untuk memimpin tantangan terbesar dalam pemerintahannya selama bertahun-tahun.





Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemungutan suara itu "tidak bebas dan adil" dan mengutuk "kekerasan yang sedang berlangsung terhadap pengunjuk rasa dan penahanan pendukung oposisi."





Peristiwa sedang diawasi dengan ketat oleh Rusia, yang ekspor minyaknya mengalir melalui Belarusia ke Barat dan yang telah lama menganggap negara itu sebagai zona penyangga melawan NATO. Mereka juga diawasi oleh Barat, yang mencoba memancing Minsk dari orbit Moskow.





Jerman meminta Uni Eropa untuk membahas sanksi terhadap Belarus yang dicabut pada 2016 untuk membina hubungan yang lebih baik.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X