Berikut Daftar 7 Negara Maju yang Resmi Masuk Jurang Resesi, Dampak dari Pandemi Covid-19

photo author
- Minggu, 2 Agustus 2020 | 17:06 WIB
IMG_20200802_164743
IMG_20200802_164743


Jakarta, KlikAnggaran.com — Dampak pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah menjatuhkan perekonomian banyak negara, bahkan beberapa negara maju telah masuk ke jurang resesi karena pertumbuhan ekonominya minus dua kali berturut-turut.


Berikut daftar negara maju yang resmi masuk resesi:


Singapura


Singapura terkena resesi atau mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut. Dilansir Reuters, ekonomi Singapura di kuartal II 2020 terpuruk di posisi minus 41,2 persen secara kuartalan (qtq).


Kontraksi ini disebabkan pembatasan sosial dan lockdown yang diterapkan negara tersebut, akibat pandemi virus corona. Sementara negara ini sangat bergantung pada sektor perdagangan, karena menjadi hub kegiatan ekspor dan impor di kawasan Asia Tenggara.


Pertumbuhan ekonomi Singapura tersebut juga jauh lebih dalam dibandingkan proyeksi Reuters yang minus 37,4 persen. Sektor konstruksi pun anjlok hingga 95,6 persen.


Sementara jika dibandingkan secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal II 2020 anjlok 12,6 persen (yoy), jauh lebih dalam dibandingkan kuartal I 2020 yang juga minus 0,3 persen (yoy). Capaian tersebut juga merosot dibandingkan proyeksi para ekonom di kisaran 10,5 persen (yoy).


“Penurunan ekonomi ini menandai adanya kemerosotan selama dua kuartal berturut-turut, setelah di kuartal I 2020 turun 0,3 persen (yoy) dan 3,3 persen (qtq), memenuhi definisi untuk resesi,” tulis Reuters seperti dikutip kumparan, Selasa (14/7).


Pemerintah Singapura sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi selama tahun ini berada di kisaran minus 7 persen hingga minus 4 persen (yoy), penurunan terbesar sepanjang masa negeri tersebut.


Korea Selatan


Setelah Singapura, kini giliran Korea Selatan (Korsel) yang mengalami resesi akibat terpukulnya perekonomian karena merebaknya virus corona.


Ini merupakan kali pertama perekonomian Korsel itu anjlok secara dua kuartal berturut-turut dalam 17 tahun terakhir. Sebelumnya hal serupa pernah terjadi pada tahun 2003, sementara penurunan paling tajam terjadi pada saat krisis global tahun 1998.


Bank Korea mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Korsel turun sebesar 3,3 persen pada periode April hingga Juni 2020. Ekspor negara tersebut anjlok sebesar 16,6 persen, sedangkan impor juga turun merosot 7,4 persen.


"Turunnya ekonomi Korea telah terjadi sejak Oktober 2017. Namun, guncangan pandemi COVID-19 mempercepat penurunan tersebut," ujar Direktur Bank Korea, Park Yang-soo, dilansir dari Nikkei Asian Review, Kamis (23/7).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X