Guterres: Dunia Berada 'pada Titik Puncaknya' Ketidaksetaraan yang Luas

photo author
- Minggu, 19 Juli 2020 | 06:04 WIB
IMG_20200719_055820
IMG_20200719_055820

"Negara-negara yang muncul lebih dari tujuh dekade lalu telah menolak untuk merenungkan reformasi yang diperlukan untuk mengubah hubungan kekuasaan di lembaga-lembaga internasional," kata Guterres. "Komposisi dan hak suara di Dewan Keamanan PBB dan dewan sistem Bretton Woods adalah contohnya.


"Ketimpangan dimulai di atas: di lembaga-lembaga global. Mengatasi masalah harus dimulai dengan mereformasi mereka," kata Guterres.


Bayar bagian yang adil '
Diperlukan generasi baru perlindungan sosial, termasuk cakupan kesehatan universal dan mungkin penghasilan dasar universal, katanya, sambil menambahkan "individu dan perusahaan harus membayar bagian yang adil".


Pengeluaran pendidikan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah harus lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 menjadi $ 3 triliun per tahun, katanya. Dalam menghadapi perubahan besar dari perubahan iklim, pemerintah harus mengenakan pajak karbon, bukan manusia.


Pengeluaran pendidikan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah harus lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 menjadi $ 3 triliun per tahun, katanya. Dalam menghadapi perubahan besar dari perubahan iklim, pemerintah harus mengenakan pajak karbon, bukan manusia.


Menjawab pertanyaan setelah pidatonya, Guterres menyerukan "dukungan besar-besaran" bagi negara-negara berkembang termasuk penghapusan hutang. Dia mengatakan penangguhan pembayaran utang hingga akhir tahun ini, yang disepakati oleh G20, 20 kekuatan ekonomi utama dunia, "jelas tidak cukup".


Dan dia mencatat, tanpa menyebut nama, bahwa "kepemimpinan dan kekuasaan tidak selalu selaras".


"Mari kita hadapi fakta," kata Guterres dalam pidatonya. "Sistem politik dan ekonomi global tidak menghasilkan barang publik global yang kritis: kesehatan masyarakat, aksi iklim, pembangunan berkelanjutan, perdamaian."


Guterres menyimpulkan: "Sekaranglah saatnya bagi para pemimpin global untuk memutuskan: Apakah kita akan menyerah pada kekacauan, perpecahan dan ketidaksetaraan? Atau apakah kita akan memperbaiki kesalahan masa lalu dan bergerak maju bersama untuk kebaikan semua?"


Sumber: Aljazeera


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X