Bella Hadid Menuduh Instagram Sensor Postingan tentang Palestina

photo author
- Kamis, 9 Juli 2020 | 10:33 WIB
hadid pas
hadid pas


(KLIKANGGARAN)--Supermodel Palestina-Belanda, Bella Hadid, menyebut Instagram telah menghapus salah satu postingannya, di mana ia membagikan foto paspor ayahnya yang menunjukkan tempat kelahirannya, yaitu Palestina.


Model berusia 23 tahun itu menggunakan platform media sosialnya untuk dengan bangga menunjukkan paspor AS milik ayahnya, Mohamed Hadid, yang sudah kadaluwarsa, menyoroti tempat kelahirannya sebagai Palestina.


Baca juga: Krisis Ekonomi Lebanon: Harga Pangan Begitu Tinggi Bahkan Toko Tidak Mampu Menyediakannya


Tidak jelas mengapa platform memilih untuk menurunkan postingan tersebut, namun Hadid kemudian berbagi tangkapan layar dari pesan yang ia terima dari Instagram, mengutip pelanggaran pedoman komunitas, termasuk pelecehan dan intimidasi.


-


Hadid menyerang balik Instagram, menandai mereka dan menanyakan mengapa posnya diturunkan.


“Bagian mana dari saya yang bangga dengan tempat kelahiran ayah saya di Palestina adalah 'intimidasi, pelecehan, gambar, atau ketelanjangan seksual'? Apakah kita tidak diizinkan menjadi orang Palestina di Instagram? Bagi saya ini adalah penindasan,” bunyi tulisannya, seperti dikutip MIddle East Eye.


“Anda tidak dapat menghapus sejarah dengan membungkam orang. Tidak bisa seperti itu," tambahnya.


Baca juga: CPNS Ditutup! Andi Arief: Ibu SMI, Ada Apa dengan Keuangan Negara Kita?


Insiden ini memicu pembicaraan yang lebih luas tentang platform media sosial membungkam postingan tentang Palestina.


Banyak pengguna media sosial yang membagikan ulang foto-foto Hadid secara online, memuji model yang telah berbicara tentang warisan budayanya.


Hadid sebelumnya telah berbicara tentang warisan budayanya dan solidaritasnya dengan orang-orang Palestina. Pada 2017, model tersebut bergabung dengan protes pro-Palestina di luar kedutaan Amerika di London untuk menentang pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap seluruh kota Yerusalem sebagai ibukota eksklusif Israel.


Dia juga menggunakan Instagram untuk menyampaikan pemikirannya tentang masalah itu, pada saat itu, menyebut langkah itu sebagai langkah mundur yang besar untuk perdamaian.


“Hari yang sangat, sangat menyedihkan, menonton berita dan melihat penderitaan rakyat Palestina membuat saya menangis untuk banyak generasi Palestina ... Yerusalem adalah rumah bagi semua agama ... perlakuan terhadap rakyat Palestina tidak adil, sepihak dan tidak boleh ditoleransi. Saya berdiri dengan Palestina."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X