JAKARTA--Facebook memecat seorang karyawan yang telah mengkritik keputusan Kepala Eksekutif Mark Zuckerberg sebab tidak mengambil tindakan terhadap pos-pos peradangan oleh Presiden AS, Donald Trump, pada awal bulan ini, berdasarkan pada tweet karyawan tersebut yang menentang diamnya seorang kolega terhadap masalah ini.
Brandon Dail, seorang insinyur interface pengguna di Seattle, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa ia dipecat karena secara terbuka memarahi seorang kolega yang telah menolak untuk memasukkan pernyataan dukungan untuk gerakan Black Lives Matter pada dokumen-dokumen pengembang yang ia terbitkan.
Baca juga: DPR dan Pihak Terkait Setujui Anggaran Tambahan KPU Sebesar Rp4,7 T
"Saya tidak ragu bahwa itu melanggar kebijakan tempat kerja Facebook yang terhormat," tulis Dail pada hari Jumat, dikutip Al Jazeera.
"Saya tidak mengklaim saya diputus secara tidak adil. Saya sudah muak dengan Facebook, kerusakan yang terjadi, dan terdiamnya mereka yang terlibat (termasuk saya)."
Dail mengirim tweet ofensif sehari setelah bergabung dengan lusinan karyawan, termasuk enam insinyur lain di timnya, dalam meninggalkan meja mereka dan men-tweet keberatan atas penanganan Zuckerberg atas postingan-postingan Trump yang menargetkan demonstran yang memprotes ketidakadilan rasial sistemik di negara itu.
Baca juga: Ketua LP2TRI Batanghari Sesalkan Bangunan Milyaran Diduga Tidak Bermanfaat
"Sengaja tidak membuat pernyataan sudah politis," tulis Dail dalam tweet 3 Juni, menyebut nama rekannya. Dia mengatakan pada hari Jumat bahwa dia berdiri dengan apa yang ditulisnya.
Postingan Trump yang memicu kemarahan staf termasuk ungkapan tuduhan rasial "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai" mengacu pada demonstrasi menentang rasisme dan kebrutalan polisi yang diadakan setelah terbunuhnya George Floyd pada 25 Mei, seorang pria kulit hitam yang tewas oleh polisi di Minneapolis.
Twitter menempelkan label peringatan pada postingan yang sama, mengatakan postingan tersebut berisi kekerasan. Facebook memilih untuk membiarkan postingan tersebut tidak tersentuh.
Zuckerberg membela keputusannya pada pertemuan tegang dengan karyawan pada minggu itu. Selama pertemuan, Dail men-tweet bahwa "Jelas hari ini bahwa kepemimpinan menolak untuk berdiri bersama kami".
Facebook mengonfirmasi karakterisasi pemberhentian kepada Reuters namun menolak memberikan informasi tambahan. Facebook mengatakan selama pemogokan bahwa karyawan yang berpartisipasi tidak akan dimintai tanggung jawab.
Baca juga: Setiap 1 Kasus Baru Covid-19 yang Dilaporkan di Brasil Menutupi 6 Kasus Lainnya
Dail tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.