Coronavirus: Saya Hadir dalam Tablig Akbar di Malaysia, Sekarang Saya di Rumah Sakit

photo author
- Sabtu, 21 Maret 2020 | 15:45 WIB
jamaah tabligh
jamaah tabligh

Sekitar separuh dari mereka dianggap Rohingya, sebuah komunitas yang rentan di Malaysia, yang memiliki sedikit atau tidak ada perlindungan institusional bagi para pengungsi dan pencari suaka dan sebagian mereka adalah imigran yang tidak berdokumen, meskipun PBB mengatakan bahwa mereka menjangkau masyarakat untuk membantu mereka mengakses perawatan medis tanpa konsekuensi.


Kementerian Kesehatan khawatir orang-orang ini dapat menyebarkan virus ke luar Selangor dan Kuala Lumpur.


Direktur jenderal Departemen Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan minggu ini ada "beberapa insiden" pasien yang terkait dengan Jamaah Tabligh yang menyembunyikan kontak, gejala, riwayat perjalanan dan informasi kontak.


Jamaah Tabligh menyumbang lebih dari 60 persen dari 900 kasus di Malaysia dan telah mendapat kritik luas secara online. Saat minggu pertama negara ini ditutup sebagian - hampir satu minggu lagi - banyak emosi yang merebak dan pengguna media sosial mengecam "kebodohan" peserta.


Khairi bersusah payah melawan persepsi semacam itu, sebuah upaya yang membuatnya sibuk bahkan di rumah sakit. Jamaah Tabligh Cabang Malaysia harus berjuang untuk menyangkal keterlibatannya dengan tablig akbar yang direncanakan, tetapi telah dibatalkan, oleh Jamaah Tabligh di Indonesia. "Orang-orang menyalahkan kami di Malaysia karena itu juga, meskipun kami tidak ada hubungannya dengan itu," kata Khairy.


“Kami benar-benar menyesal ini terjadi. Kami sudah lama menjadi bagian dari tatanan masyarakat. Kami berharap ini tidak akan menentukan bagaimana orang melihat kami dan kami dapat melanjutkan bersama. "


Sementara itu, lebih dari 250 peserta tabligh tetap berada di masjid sampai hasil tes mereka datang. Di antara mereka adalah juru kamera lepas Erwan Warga Iska, yang mengatakan bahwa keadaannya dia "dalam semangat yang baik dan kesehatan yang baik".


Para lelaki dapat memasak makanan mereka sendiri dan dia berterima kasih atas bantuan dan perawatan yang diberikan kepada mereka oleh Departemen Kesehatan.


Ditanya apakah dia khawatir tentang coronavirus, dia menjawab: "Saya hanya bisa tersenyum dan menyerahkan diri pada kehendak Tuhan."


Sumber: SCMP




Artikel ini telah terbit di SCMP dengan judul "Coronavirus: I attended tabligh mass Islamic prayer in Malaysia, now I’m in hospital" pada Sabtu, 21 Maret 2020.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X