Penahanan Para Pangeran oleh Putra Kesayangan Raja Salman sebagai Pesan: Jangan Alangi Saya Naik Tahta!

photo author
- Selasa, 10 Maret 2020 | 08:31 WIB
Muhammad bin Salman
Muhammad bin Salman


DUBAI - Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MbS), mengirim pesan yang kuat kepada para kritikus dalam keluarga kerajaan dengan menahan pangeran-pangeran senior akhir pekan ini: Jangan coba-coba alangi saya naik tahta!


Sasaran utama tindakan penahanan yang dilakukan MbS, kata sebuah sumber, adalah saudara Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, satu dari tiga anggota Dewan Kesetiaan, badan kerajaan yang mendukung garis suksesi, untuk menentang Muhammad bin Salman menjadi putra mahkota pada tahun 2017 dalam kudeta istana.


Tak Terbukti Korupsi Rp568 Miliar, MA Vonis Bebas eks Dirut Pertamina


Empat sumber yang terkoneksi  dengan kerajaan mengatakan langkah itu bertujuan untuk memastikan kepatuhan dalam keluarga Al Saud yang berkuasa, di mana telah ada suara-suara ketidakpuasan, menjelang suksesi, baik disebabkan oleh kematian maupun pengunduran diri Raja Salman.


Ahmed, 78, ditahan pada hari Jumat bersama dengan Muhammad bin Nayef, yang adalah putra mahkota sampai ia digulingkan pada tahun 2017 dan digantikan oleh Muhammad bin Salman. Putra Ahmed, Nayef dan saudara laki-laki Muhammad, Nawaf juga ditahan, kata dua sumber lain yang memiliki koneksi kerajaan.


CBA Temukan Dugaan Tipikor dalam Mega Proyek Kementerian PUPR


Para pangeran telah ditahan di vila-vila kerajaan di ibukota Riyadh dan beberapa diizinkan untuk menghubungi keluarga mereka, kata sumber-sumber itu.


Putra Mahkota Muhammad, yang telah bergerak dengan kejam untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan, khawatir para pangeran yang tidak puas akan berkumpul di sekitar Ahmed dan Muhammad bin Nayef sebagai alternatif potensial untuk naik takhta, kata dua sumber dengan koneksi kerajaan, dan seorang diplomat asing senior.


"Ini adalah persiapan untuk pengalihan kekuasaan," kata salah satu sumber itu. "Ini adalah pesan yang jelas kepada keluarga kerajaan bahwa tidak boleh ada yang berkata  'Tidak' atau berani menantangnya."


Pihak berwenang Saudi belum mengkonfirmasi atau mengomentari penahanan, yang belum diliput oleh media Saudi.


Soal Jiwasraya, BPK Ungkap Kerugian Negara Rp16,81 Triliun


Jika Muhammad bin Salman, 34, menggantikan ayahnya, itu akan menjadi pemindahan kekuasaan generasi pertama di Arab Saudi sejak kematian pendiri negara Abdulaziz Ibn Saud pada tahun 1953, yang diikuti oleh enam putranya secara berturut-turut.


Dewan Kesetiaan, yang terdiri dari satu anggota dari masing-masing rumah 34 putra Abdulaziz, dirancang untuk memastikan bahwa ratusan pangeran yang membentuk generasi berikutnya keluarga kerajaan bersatu di belakang raja baru.


Diplomat asing senior itu mengatakan, penahanan itu merupakan pukulan lain terhadap citra negara di luar negeri tepat saat citra Arab Saudi mulai pulih dari citra negatif  terkait pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi pada tahun 2018 dan kritik terhadap perang Yaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X