Klikanggaran.com - Melonjaknya jumlah kasus virus corona di luar China menyebabkan saham- saham di bursa Amerika Serikat berguguran pada Senin, 24 Februari 2020 waktu setempat.
CNBC melaporkan bahwa pasar saham tengah mengkhawatirkan dampak virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut terhadap perlambatan perekonomian global dalam waktu yang cukup lama.
23 Saksi Diperiksa Kejagung dalam Kasus Jiwasraya
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 1.031,61 poin lebih rendah atau merosot 3,56 poin menjadi 27.960,8.
Adapun indeks S&P 500 menukik 3,35 persen menjadi 3.225,89 dan Nasdaq Composite ditutup lebih rendah 3,71 persen di 9.221,28.
Untuk Dow Jones, penurunan tersebut adalah yang terparah sejak Februari 2018.
Jika dilihat dari rentang waktu 2020, indeks tertua di pasar saham Amerika Serikat tersebut sudah merosot hingga 2 persen.
BPJS Kesehatan Keluarkan 3,4 Trilliun untuk Penyakit Kanker pada 2018
Adapun indeks S&P 500 juga mengalmai hari terburuknya dalam dua tahun terakhir serta kehilangan kenaikan harga saham untuk medio 2020 ini.
"Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia benar-benar dalam keadaaan mati. Orang-orang tidak sepenuhnya memperkirakan itu," ujar CEO The Opportunistic Trader Larry Benedict.
Dia pun mengatakan, kemungkinan saham-saham bisa mengalami kemorosotan harga 10 persen hingga 15 persen dalam beberapa waktu ke depan.
Diduga Miliki Harta Tak Wajar, KPK Diminta Terapkan TPPU Kepada Nurhadi
Beberapa saham yang dinilai bakal mengalami momentum tersebut adalah perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.