Jakarta, Klikanggaran.com - Pada perdagangan Selasa (10-9-2019) setelah reli saham energi dan industri melawan penurunan sektor teknologi dan real estat, bursa saham Amerika Seriat berakhir variatif.
Merujuk pada laporan Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 73,92 poin atau 0,28 persen ke level 26.909,43, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,96 poin atau 0,03 persen ke 2.979,39 dan Nasdaq Composite turun 3,28 poin atau 0,04 persne ke 8.084,16.
Sektor industri menarik mendorong penguatan indeks Dow Jones dan memimpin kenaikan pada indeks S&P 500, sektor teknologi yang mencatat penurunan tiga hari berturut-turut menyeret indeks Nasdaq ke zona merah.
Robert Pavlik, kepala analis investasi dan manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York mengatakan,"Pergeseran minat investor ke saham yang berientasi nilai telah terjadi. Investor mencari area pasar yang mungkin masuk akal dan berupaya mengurangi risiko dalam portofolio mereka.”
Sementara itu, indeks harga produsen China turun bulan lalu pada laju terdalam sejak tiga tahun terakhir, terpukul oleh perang dagang AS-China yang berlarut-larut.
Laporan dari South China Morning Post menuliskan bahwa China diperkirakan akan membeli lebih banyak produk pertanian untuk memposisikan dirinya dalam kesepakatan perdagangan yang lebih baik.
Data dari China tersebut membebani saham teknologi yang sensitif dengan isu perang perdagangan dan ditutup turun 0,5 persen
Investor menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa, dengan keduanya diperkirakan menurunkan suku bunga untuk meningkatkan ekonomi global.
"Banyak orang menunggu The Fed dan bank sentral lainnya untuk menurunkan suku bunga. Tapi pikirkanlah, jika mereka memangkas suku bunga, itu berarti ekonomi mereka tidak terlalu bagus. Ini logika yang salah arah,” ungkap Pavlik
Dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500, enam di antaranya menguat, dengan sektor energi dan industri mencatat persentase kenaikan terbesar.
Saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga mencatat penurunan terbesar, sebesar 1,4 persen.
Saham Apple Inc naik 1,2 persen setelah mengumumkan tanggal peluncuran layanan streaming Apple TV+ pada 1 November dan meluncurkan lini iPhone dan Watch terbaru mereka.
[sumber: bisnis; reuters; scmp]/emka