JAKARTA, Klikanggaran.com--Sebuah pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang membawa 62 orang di dalamnya diduga mengalami insiden setelah lepas landas dari ibu kota Indonesia, Jakarta pada hari Sabtu dan penyelamat mengatakan dugaan puing telah ditemukan di laut lepas kota.
Baca juga: Potongan Celana Jeans di Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Ditemukan
Pesawat Boeing 737-500 itu, dalam perjalanan ke Pontianak di Kalimantan Barat, kehilangan kontak tak lama setelah lepas landas tepat setelah pukul 14.30. (0730 GMT), seorang pejabat pencarian dan penyelamatan mengatakan kepada televisi lokal.
Ada 56 penumpang di dalamnya, termasuk 10 anak-anak, kata seorang pejabat Badan SAR nasional Basarnas. Sementara itu, media lokal menyebutkan ada 6 awak.
Baca juga: Berikut Daftar Penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang Dikabarkan Jatuh
Layanan pelacakan andal Flightradar24 mengatakan di Twitter feed-nya bahwa Penerbangan SJ182 "kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta".
Pesawat itu berusia 27 tahun, menurut rincian registrasi yang termasuk dalam data pelacakan Flightradar24.
Hujan turun di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat lepas landas ke Pontianak, sekitar 740 km (460 mil) jauhnya.
Pejabat penyelamat Agus mengatakan 50 orang ikut serta dalam pencarian dan mereka akan terus mencari hingga malam.
Didirikan pada tahun 2003, grup Sriwijaya Air yang berbasis di Jakarta terbang sebagian besar di Indonesia.
Maskapai ini memiliki catatan keselamatan yang solid hingga saat ini, dengan tidak ada korban dalam empat insiden yang tercatat di database Jaringan Keselamatan Penerbangan, meskipun seorang petani tewas ketika sebuah Boeing 737-200 meninggalkan landasan pacu pada tahun 2008 menyusul masalah hidrolik.
Baca Juga: 3 Bayi Berada di Dalam Pesawat Sriwijaya Air yang Dikabarkan Jatuh
Boeing 737 adalah keluarga pesawat yang paling banyak terjual di dunia dan telah mengalami beberapa perubahan sejak digunakan pada tahun 1968.
Pesawat 737-500 adalah dua generasi pengembangan sebelum 737 MAX terbaru, yang telah terlibat dalam krisis keselamatan di seluruh dunia menyusul kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia. Pesawat 737-500 tidak menggunakan sistem perangkat lunak yang terlibat dalam crash tersebut.