Seperti yang dikatakannya, Anies tak ingin penyelesaian pembangunan JIS ini tertunda.
JIS atau yang dikenal sebagai Stadion BMW merupakan salah satu janji politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies saat itu berjanji akan memberikan stadion pertama bagi warga DKI dan sebagai tempat latihan dari klub sepak bola Persija.
Anies merasa pembangunan stadion ini bertujuan baik. Sehingga ia menduga ada pihak yang sengaja menjegal pembangunan ini. Ia pun meminta doa kepada masyarakat dan Persija agar bisa meneruskan pembangunan.
“Saya minta doanya dari Persija The Jak doakan agar gangguan seperti ini bisa mengecil di kemudian hari. Bantu untuk awasi, selalu ada saja pihak yang ingin menjegal. Bantu ini sehingga stadion bisa terwujud untuk semuanya,” kata Anies.
Sementara itu, lanjut dikatakan Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi, memuji kepandaian Anies dalam memainkan sentimen para penggemar sepak bola Jakarta yang dikenal fanatik. Menurut Uchok, kemampuan Anies mendekati Jak Mania, panggilan untuk pendukung Persija Jakarta, membuat lawan politiknya kesulitan untuk menyerang Anies melalui permasalahan tender pembangunan JIS.
“Lihat saja, hingga sekarang hampir tak terdengar lagi suara sumbang dari anggota dewan di DPRP DKI yang mempermasalahkan soal tender pembangunan JIS,” ujar Uchok.
Padahal, tambah Uchok lagi, para politisi itu memahami bagaimana strategisnya kontribusi proyek JIS ini terhadap kekuatan politik Anies jika proyek ini bisa diselesaikan sebelum Pemilihan Gubernur DKI tahun 2022 mendatang. Para poliltisi ini dihadapkan pada dilema.
“Jika mereka mempersoalkan akan memberi risiko kehilangan popularitas di akar rumput. Sementara, jika didiamkan akan makin memperkuat kekuatan politik Anies tanpa kendala yang berarti,” ujar Uchok.
Makanya, tambah Uchok, tak heran jika Anies berani pasang badan untuk ikut berkomentar membela keputusan tender yang dilakukan oleh Jakpro tersebut.
Mengomentari soal tender itu, Anies menegaskan, kurang sehat jika sesama BUMN saling jegal karena hal ini bisa menunda kegiatan pembangunan.
“Kalau yang dimenangkan internasional dan yang Indonesia dikalahkan lain. Ini dua-duanya BUMN. Jadi, BUMN berhentilah cakar-cakaran,” ujar Anies mencoba mengakhiri polemik yang mempersoalkan tender pembangunan JIS ketika itu.
Jika dapat menunaikan janji politiknya membangun JIS, Anies bakal menjadi calon yang sulit ditandingi dalam pemilihan gubernur di tahun 2022 yang akan datang. Tentunya, dengan modal dua kali terpilih sebagai Gubernur DKI, Anies juga akan mendapatkan tambahan kekuatan untuk bisa bersaing dalam Pemilihan Presiden 2024 yang memang menjadi target utamanya.