JAKARTA – Di tengah wabah infeksi virus corona (Covid-19), kepastian penyelenggaraan ibadah hasji asal Indonesia pada tahun 2020 harus segera diputuskan. Demikian harapan yang disampaikan Pimpinan Komisi VIII DPR RI.
Wakil Ketua Komisi VIII Ihsan Yunus dan Marwan Dasoppang mengungkap hal ini dalam pertemuan terbatas dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi, Selasa (10/03/2020).
DPR Panja RUU Minerba Kerja untuk Cukong atau Rakyat?
"Kami mengapresiasi pertemuan ini. Namun kami sebagai corong suara dari masyarakat, dari umat Islam di Indonesia, sangat prihatin dengan kondisi ini. Kami sangat menghargai ikhtiar Pemerintah Saudi, sebagaimana kami juga mendorong penanganan cepat Pemerintah kami tentang corona," ujar Ihsan dalam keterangan resminya.
"Tapi kami minta kejelasan terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Dampak [Virus] Corona terhadap jamaah umrah kami kan sangat besar. Bukan hanya ekonomi saja, namun juga psikologis jamaah kami yang sangat terasa," lanjutnya.
Saudi Arabia Donasikan 10 Juta Dollar kepada WHO untuk Memerangi virus Corona
Menurut politisi Fraksi PDI Perjuangan ini, kepastian penyelenggaraan haji sangat menentukan kehidupan jutaan umat di Indonesia. Ihsan berharap keputusan jangan sampai terkatung-katung atau terlalu mepet waktu penyelenggaraan.
"Ada jutaan umat yang mengantri, dan dalam prosesnya penyelenggaraan haji juga melibatkan ribuan orang yang secara berantai menghasilkan rantai ekonomi dan sosial yang sangat kuat," tambah Ihsan.
"Untuk itu kami dari Komisi VIII DPR meminta Pemerintah Saudi Arabia untuk segera memberikan kepastian terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Agar kami bisa mengambil keputusan dan mengkalkulasi kemungkinan terburuk. Jangan sampai yang jadi korban adalah umat yang sudah lama menabung mendaftar urus ini-itu," tambahnya.
Ihsan menjamin pihak legislatif akan berkomunikasi intens kepada semua pihak, baik pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, serta segala elemen masyarakat terkait penyelenggaraan haji tahun 2020.
"Kami sudah rapat dengan Menteri Agama soal biaya ibadah haji [bagi calon jamaah]. Kami juga kebut rapat terkait teknis penyelenggaraan hajinya, seperti penerbangan, penginapan, layanan catering, hingga layanan kesehatan. Maka dari itu urgensi keputusan dari Pemerintah Saudi sangat penting kami tunggu," tutupnya.
Tak Terbukti Korupsi Rp568 Miliar, MA Vonis Bebas eks Dirut Pertamina
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi pun menyampaikan bahwa Pemerintah Saudi Arabia masih terus berupaya maksimal untuk menangani wabah Virus Corona.
"Kami menyiapkan rumah sakit khusus, menseleksi akses masuk ke Masjidil Haram, membatasi umrah untuk warga lokal Arab, dan lain-lain. Sangat menyedihkan memang, tapi ini harus kami lakukan," ungkapnya.