Jakarta, KlikAnggaran.com- Pagi bercahaya di halaman Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pada usianya yang ke 36, Perpustakaan Nasional RI menggelar secara khusus 'Perpusnas Expo 2016' dengan tema “Perpustakaan Sumber Informasi dan Inovasi” pada Selasa, 17 Mei 2016 sampai Sabtu, 21 Mei 2016 di Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat. Pada acara tersebut hadir 60 stand seperti perpustakaan Bank Indonesia, MPR-RI, PDII-LIPI, Kemenkes, Kemenperin, Kemendag, Pustaka Bogor, Komnas HAM, LAPAN, BPAD Jawa Barat, BPAD Kep. Riau, BPAD Sulawesi Selatan, serta beberapa perusahaan penerbit dan mitra kerja Perpusnas.
Selain itu, diselenggarakan pula kegiatan bedah buku Bung Karno “Indonesia Menggugat”, peluncuran novel karya Kirana Kejora “Senja di Langit Ceko”, pemberian penghargaan bagi pengusaha rekaman, penyerahan delapan naskah kuno dari Yayasan Sastra Lestari, pemutaran dan diskusi film, bimbingan pemustaka, library tour, workshop pembuatan news letter, meditasi yoga oleh Yayasan Anand Ashram, Festival Kuliner, dan bazaar. Para pengunjung Expo dapat juga menikmati berbagai macam kegiatan edukasi dan pementasan seni budaya seperti atraksi barongsai Red Dragon Team.
Dalam kesempatan berbincang dengan Bapak Agus Sutoyo, Kabag Pusat Layanan Jasa, Beliau menjelaskan bahwa melalui acara tersebut, Perpusnas ingin mengajak masyarakat untuk ikut merasakan peran penting dari perpustakaan.
“Di Indonesia ini kan yang namanya budaya membaca, gemar membaca, dan minat membaca katanya masih rendah. Jadi, Perpustakaan Nasional melalui program Sahabat Perpusnas, dimana Sahabat Perpusnas ini adalah dari semua kalangan masyarakat, tidak melihat itu dari golongan, partai, dan ras mana pun. Pokoknya masyarakat secara umum, apa pun komunitasnya, yang ingin mengembangkan kegemaran membaca, atau memiliki keinginan bagaimana memanfaatkan perpustakaan sebaik-baiknya, itu kita siapkan dan kita fasilitasi,” papar Beliau.
Perpustakaan terbuka secara luas sebagai sumber informasi dan mendukung kegiatan berbagai komunitas misalnya, diskusi interaktif para sastrawan, peluncuran buku, dan lain sebagainya dengan program ‘Sahabat Perpusnas’. Pak Agus juga menjelaskan tentang Perpustakaan Nasional yang menyimpan berbagai informasi, terkait Undang-Undang No. 4 tahun ‘90 yaitu Undang-Undang Deposit yang menyebutkan tentang pentingnya serah simpan karya cipta atau karya rekam.
Jadi, seluruh terbitan tentang Indonesia, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri, penulisnya Warga Indonesia menerbitkan di luar negeri, tetapi tulisannya tentang Indonesia, maka wajib menyerahkan 2 eksemplar karyanya ke Perpustakaan Nasional. Penulis asing yang tinggal di Indonesia dan menulis tentang Indonesia pun mempunyai kuwajiban yang sama. Ketentuan ini berlaku untuk seluruh karya baik itu karya fiksi, majalah, seni musik, sinetron, film, dan sebagainya.