Jakarta, Klikanggaran.com - Aksi Bela Islam Jilid III yang dinanti-nantikan umat Islam seantero penjuru tanah air akhirnya diumumkan secara resmi oleh GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI) selaku pihak penanggungjawab Aksi Bela Islam. Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI sekaligus imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq mengatakan, aksi damai ini dilakukan karena Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga kini belum ditahan setelah ditetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Keputusan Aksi Damai Jilid III ini diambil secara aklamasi, dengan tema “penegakan hukum terhadap penistaan agama”, dan bentuk aksi gelar ibadah, gelar sajadah.
"Bukan lagi sekedar aksi damai, tapi super damai," ujar Habib Rizieq di Jakarta, (18/11/2016).
Berikut hasil Press Conference GNPF - MUI di Jakarta:
1. Kita bukan tidak bersyukur dengan status Ahok tersangka, kalau Ahok tidak ditahan kita, harus tetap turun aksi.
2. Para ulama minta waktu aksi jangan di bulan safar.
3. Turun tetap di hari Jumat, jumatan dari Semanggi-istana.
4. Aksi berjudul "Aksi Bela Islam Jilid 3 Super Damai".
5. Siapkan stamina untuk kita turun di tanggal 2 Desember.
6. Buruh siap turun untuk jadi aksi mogok nasional. Masih cukup waktu untuk persiapan tanggal 2 Desember, insya Allah.
7. Terkait isu Rush Money itu bukan didalangi oleh GNPF-MUI, tapi kita tidak akan menghalanginya, silahkan saja.
8. Terkait aksi 25 Desember kami persilahkan untuk tetap aksi, tapi GNPF akan FOKUS menyiapkan aksi tanggal 2 Desember.
9. Aksi ke depan akan sangat rawan provokasi.
10. Oknum penguasa yang tidak suka Islam akan memanfaatkan aksi besok, kalau terjadi chaos akan menggulung seluruh habitat umat Islam.
11. Kita jangan terbawa seting mereka.