Jakarta, Klikanggaran.com - Sesi kedua seminar internasional yang berlangsung di ruang komisi 1A dan dimoderatori oleh Kaelan, hampir semua pertanyaan tertuju kepada pemateri bernama Sayed Jafar Milani yang membahas tentang Pluralisme. Hal ini dikarenakan masalah tersebut adalah salah satu problema yang tengah dihadapi oleh bangsa ini.
"Melihat realita yang ada, Pluralisme dalam konteks problem di Indonesia merupakan masalah kebhinekaan. Bangsa ini berkembang bukan dalam bentuk negara melainkan bangsa. Dan, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki prinsip berbeda dari bangsa lainnya. Itulah yang memicu pertanyaan-pertanyaan yang muncul,” ujar Kaelan setelah selesai acara, Kamis (17/11/2016).
Ia juga menjelaskan bahwa sedari dulu bangsa kita adalah bangsa plural, namun tetap memiliki satu visi, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Namun, melihat realita yang ada, belakangan ini bangsa Indonesia justru mudah terpengaruh oleh orang lain dan hanya memikirkan satu orang yang tidak jelas kredibilitasnya. Misalnya dalam kasus demonstrasi yang terjadi akhir-akhir ini.
“Untuk itu, hal yang harus dilakukan oleh Indonesia khususnya para mahasiswa tidak lain adalah dengan meningkatkan wawasan kebangsaan dan menolak pandangan bahwa Islam itu radikal,” tuturnya di akhir wawancara.