Jakarta, Klikanggaran.com - Ucapan Ahok di Pulau Seribu bukan sekedar slip of the tongue (keseleo lidah), tapi tampaknya adalah ekspresi isi pikirannya yang sudah lama terpendam. Hal ini dapat dilihat dari bukunya yang berjudul “Merubah Indonesia” halaman 40, terbitan Center For Democracy and Transparancy tahun 2008.
Di situ dia sudah membahas tentang Q.S. Al-Maidah: 51. Dalam buku yang berjudul merubah indonesia pada halaman 40 tersebut di tulisankannya, “ dari oknum elite yang berlindung di balik ayat suci agama Islam, mereka menggunakan surat Al-Maidah Ayat 51. Isinya, melarang rakyat menjadikan kaum nasrani dan Yahudi menjadi pemimpin. Intinya, mereka mengajak agar mereka memilih pemimpin dari kaum yang seiman.
"Kondisi inilah yang memicu kita tidak medapatkan pemimpin yang terbaik dari yang terbaik. Melainkan kita mendapatkan yang terburuk dari yang terburuk karena rakyat pemilih memang diarahkan, diajari, dihasut untuk memilih yang se-SARA saja. Singkatnya, hanya memilih yang seiman (kasarnya yang sesama manusia),” tulisnya.