Jakarta, Klikanggaran.com - Aksi Bela Islam Jilid III yang akan berlangsung beberapa hari ke depan sepertinya akan lebih dahsyat dibandingkan dengan Aksi Bela Islam Jilid II yang berlangsung tanggal 4 November 2016 kemaren.
“Kami belum bisa memastikan tanggal yang tepat dalam Aksi Bela Islam Jilid III ini, karena ada beberapa hal yang kami takutkan. Tetapi, kami akan membentuk tim untuk mendiskusikan hal ini dan kami akan umumkan dalam waktu beberapa hari menjelang aksi. Dan, yang perlu digarisbawahi adalah, Aksi Bela Islam Jilid III ini pasti terjadi seandainya POLRI atau pemerintah membela atau melindungi Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan tidak bisa ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama dalam kurun waktu dua minggu tersebut,” tegas Habib Riziq Shihab dalam acara konsolidasi dan evaluasi pasca-Aksi Bela Islam Jilid II yang dihadiri oleh para pimpinan ormas besar Islam Indonesia di Hotel Balairung Matraman, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2016), yang dihadiri oleh pimpinan ormas-ormas besar islam Indonesia.
Dan, menindaklanjuti kabar tentang rencana pemerintah melakukan konsolidasi dengan beberapa ormas besar seperti pimpinan Muhammadiyah, pimpinan Nahdhatul Ulama, dan beberapa pimpinan pondok pesantren di Indonesia, yang kami khawatirkan adalah mereka terpengaruh dengan pemerintah.
"Apabila pemerintah tidak menetapkan Ahok menjadi tersangka dalam kasus penista agama dengan dalih kasus tersebut bisa diselesaikan lewat hukum, oleh karena itu, kami dari BNPF-MUI (Badan Nasional Pengawas Fatwa-MUI) akan membentuk tim untuk melakukan konsolidasi kepada pimpinan Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), dan pimpinan pondok pesantren seluruh Indonesia untuk bisa bekerjasama mensukseskan Aksi Bela Islam Jilid III ini,” terang Habib Riziq.