peristiwa-ibu-kota

Soal Ahok dan Pancasila, Ini Kata Ahmad Yohan

Sabtu, 15 Oktober 2016 | 07:32 WIB

Jakarta, Klikanggaran.com - Pada Jumat, 14 Oktober 2016 kemaren, puluhan ribu umat Islam berkonsentrasi di masjid Istiqlal, melakukan aksi menuntut aparat penegak hukum menindak tegas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok atas dugaan penistaan agama yang dilakukannya beberapa waktu lalu dalam salah satu kegiatan Pemda DKI di Kepulauan 1000. Aksi puluhan ribu umat Islam itu berlangsung seusai Sholat Jumat hingga pukul 17.00 di Kantor Balai Kota Jakarta.

 

Meski Ahok telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya yang menyinggung umat Islam se-Indonesia, namun desakan dan gerakan “Tangkap dan penjarakan Ahok” semakin masif. Ketua MUI, Makruf Amin, dalam siaran persnya pada Jumat (14/10/2016) pun mengatakan, telah memberikan maaf pada Ahok, tapi proses hukum tetap berjalan.

Menanggapi people power pada Jumat (14/10/2016), Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Ahmad Yohan, dalam siaran persnya mengatakan, aksi puluhan ribu umat Islam yang turun ke jalan ini suatu pernyataan sikap politik umat Islam yang secara jelas memberikan signal, bahwa mereka kecewa terhadap pernyataan berbau SARA oleh Ahok. Resultan politiknya bisa dilihat nanti pada perolehan suara Ahok di Pilkada mendatang.

"People power pada hari Jumat kemarin ini suatu konfigurasi politik yang sedang diperlihatkan umat Islam Jakarta pada Ahok," kata Yohan di Jakarta, Sabtu (15/10/16).

Lebih lanjut Yohan mengatakan, selama ini masyarakat Jakarta cukup sabar melihat dan mendengar lagak Ahok yang acap kali brutal dalam berbagai kebijakan dan gaya komunikasi politiknya. Namun, kali ini Ahok sudah menyerempet pada soal yang paling fundamental, yaitu masalah agama dan keyakinan umat Islam yang notabenenya adalah penduduk mayoritas di Jakarta.

"Kalau Ahok bersikap seakan-akan anti mayoritas, maka sudah jelas ia akan tergulung oleh sentimen politik agama yang diciptakannya sendiri," ujarnya.

Yohan pun mengingatkan Ahok, agar jangan terus-terusan mengeksploitasi identitas minoritasnya sebagai konsumsi politik praktis.

"Jika demikian, Ahok tak ubahnya seperti provokator. Sebaiknya Ahok menahan mulutnya yang sering menyerobot masalah-masalah SARA," terangnya.

People power pada Jumat (14/10/2016) kemaren menurut Yohan adalah suatu pesan tegas pada Ahok, agar hati-hati berbicara dan bertindak, apalagi sampai mencederai wilayah fundamental umat Islam, atau agama apapun.

"Ahok jangan terus-terusan menyulut sentimen primordial yang hanya menyebabkan kegaduhan tak penting dan merusak tatanan demokrasi bangsa," demikian tutup Yohan.

 

Tags

Terkini