peristiwa-ibu-kota

Antropolog Indonesia: Ke-Bhineka-an Indonesia Harus Dirawat

Jumat, 16 Desember 2016 | 11:03 WIB
images_FAIZ-Konfersi

Jakarta, Klikanggaran.com - Antropolog yang tergabung dalam 'Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Inklusif' mengagendakan Konfersi Pers dan pernyataan sikap serta seruan darurat ke-Indonesia-an, mengingat Indonesia adalah tempat bersama bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perbedaan agama, ras, etnis, geser, kepercayaan, keyakinan, kelas sosial, dan sudut pandang adalah kenyataan dalam bermasyarakat. Dan, apa yang telah disepakati bersama dalam konstitusi dan Pancasila.

Drs. R. Yando Zakaria mewakili para Antropolog menyampaikan pernyataan sikap yang dibagi dalam beberapa bagian.

"Menolak segala bentuk kekerasan dan pemaksaan, penyerangan, dan pembungkaman terhadap kelompok agama, ras, etnis, gender, kepercayaan, keyakinan sosial, atau sudut pandang yang berbeda," ujarnya, Jumat (16/12/2016).

Drs. Yando memaparkan bahwa gerakan Antropolog juga menolak segala bentuk manipulasi yang mempertentangkan antargolongan, menajamkan perbedaan.

"Juga menolak segala sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an, yakni nilai-nilai yang dibingkai dalam Pancasila dan jaminan oleh konstitusi," lanjutnya.

Dalam kesempatan temu pers ini, para Antropolog juga menyerukan kepada pemerintah agar terus melindungi ke-Indonesia-an dengan menindak tegas sesuai hukum, siapapun yang merusak keberagaman.

"Menyerukan kepada segenap organisasi keagamaan, tokoh agama, lembaga non-pemerintah/lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar menjaga ketenangan serta proaktif ikut merawat kebhinekaan, persatuan, dan kesatuan bangsa," tandasnya.

 

Tags

Terkini