peristiwa-ibu-kota

Refleksi Akhir tahun, LKSB Adakan Seminar Autokritik Indonesia dan Rapat Akbar Pemuda

Jumat, 16 Desember 2016 | 21:46 WIB
images_FARRI-Refleksi

Jakarta, Klikanggaran.com - Menjelang penutupan tahun 2016 ini, organisasi gerakan pemuda melakukan pertemuan dan urun rembuk dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini.

Untuk itu, Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) sebagai lembaga yang selama ini konsen terhadap masalah bangsa mengadakan rapat akbar pemuda Indonesia dan seminar kebangsaan. Adapun tema besar yang diangkat dalam seminar tersebut yaitu "Autokritik Indonesia" Menjahit Merah Putih, Merajut Kembali Nasionalisme Kita yang Terkoyak, Merebut Kembali Negara, dengan sub Tema : "Refleksi 71 tahun Kemerdekaan Indonesia".

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi kepemudaan antara lain: Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB), Generasi Muda Indonesia Thionghoa (GEMA INTI), LESBUMI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Persekutuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Acara tersebut diselenggarakan di lantai 8 Gedung Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Jln. Kramat Raya No. 164. Hadir pula dalam seminar tersebut, Wakil Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Maksum Mahfud.

Dalam kesempatan tersebut, Kyai Maksum memberikan masukan tentang refleksi akhir tahun ini. Kyai Maksum mengatakan serta mengingatkan kepada para pemuda tentang kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

"Bangsa ini terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya. Kita tidak bisa memonopoli satu paham, perspektif yang harus kita bangun adalah NKRI," kata Kyai Maksum.

Seirama dengan Kyai Maksum, Abdul Ghopur, Wakil Sekret PP LESBUMI NU, yang juga sekaligus Direktur Eksekutif LKSB (Lembaga Kajian Strategis Bangsa), serta intelektual muda NU, menyatakan keberagaman yang terbangun selama ini merupakan modal kuat bagi NKRI untuk terus dapat menunjukkan pada dunia bahwa kita mampu menjadi bangsa yang besar dan kuat di segala bidang.

"Selama 71 tahun menikmati kemerdekaan, banyak hal yang terjadi, bangsa lain banyak yang iri dengan keberagaman bangsa kita ini," ujar Ghopur.

 

Tags

Terkini