Palembang,Klikanggaran.com - Kordinator MAKI Palembang, Bony Balitong, menuturkan bahwasannya Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota di Sumsel (Sumatera Selatan) seakan tidak perduli defisit anggaran akibat pemotongan anggaran untuk penanggulangan dampak Covid-19, bahkan terus membangun infrastruktur dengan berhutang.
"PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur menjadi alternatif pinjaman daerah untuk pembiyaan infrastruktur. Berlomba - lomba pemerintah daerah mengajukan proposal pinjaman ke PT SMI untuk syahwat membangun infrastruktur yang tidak tersedia anggarannya," ujar Bony pada Klikanggaran.com, Rabu (10-2).
Dikatakannya, seakan tidak perduli dengan kondisi masyarakat yang sedang prihatin karena dampak wabah virus Covid-19, Pemda justru membangun fasilitas umum yang belum begitu urgent untuk kepentingan masyarakat.
"Seakan tidak perduli dengan kondisi masyarakat yang sedang prihatin karena dampak wabah virus Covid-19, Pemda membangun fasilitas umum yang belum begitu urgent untuk kepentingan masyarakat dengan dana pinjaman dari PT SMI ataupun alternatif biaya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menggadaikan PAD," ujarnya.
Bony berujar, terkesan ada motivasi tertentu yang mendasari pembangunan infrastruktur dengan pembiayaan berasal dari pinjaman daerah.
"Proyek - proyek yang dibiayai pinjaman ini terkadang belum urgent untuk masyarakat, tapi tetap dilaksanakan. Fenomena hutang daerah untuk pembiayaan infrastruktur, kalau didasari niat baik untuk kepentingan masyarakat bisa saja pembangunan infrastruktur ini tetap dilaksanakan," tandasnya.
Sementara itu, Deputy MAKI Sumsel, Ir Feri Kurniawan, menanggapi hal tersebut dengan keras, bahkan menyebut didasari untuk fee proyek.
"Kalau didasari untuk mengambil fee proyek, maka pinjaman ini hanya menghamburkan uang rakyat, karena infrastruktur yang di bangun pastinya seumur jagung, nafsu syahwat membangun infrastruktur dengan dana pinjaman bukanlah kebijakan yang pro rakyat maka sebaiknya ditunda, jika perlu di batalkan," pungkas Feri, Deputy MAKI Sumsel.