Cipanas, KlikAnggaran.com – Bulan Ramadan adalah bulan penuh keberkahan dan kemuliaan setiap manusia berlomba-lomba mengejar pahala dan di bulan ini pun setiap orang merasakan keberkahannya.
Keberkahan tersebut rupanya didapat juga oleh tukang jasa jahit permak yang ada di kawasan Cipanas, yang hampir setiap harinya kebanjiran order.
Mereka panen pemasukan dari jasanya merubah pakaian. Mulai dari celana, kaos, jaket, gamis, baju koko, dan sebagainya.
Berkah tersebut dirasakan salah seorang jasa jahit permak, Oni (55). Ia sudah hampir 15 tahun menjajakan mesin jahitnya tersebut di salah satu sudut ruangan di Pasar Cipanas.
Mang Oni begitu ia disapa dan belasan rekan seprofesinya itu setiap datang bulan Ramadan hingga jelang lebaran pasti kebanjiran order.
“Alhamdulillah memang dengan adanya bulan suci Ramadan ini saya dan teman-teman yang lain setiap harinya hampir susah untuk istirahat, alias banyak sekali order jahit permak,” tuturnya, Selasa (19/5/2020).
Saking banyaknya order, menurut Mang Oni, aktivitas para penjahit permak di sini (Pasar Cipanas, red) yang berderet itu seperti “kompetisi jahit”.
Teman-teman sesamanya sama-sama menginjak pedal mesin jahitnya untuk permak pakaian, para pelanggan pun sudah mulai berdatangan sejak pagi hingga sore hari.
“Kalau Ramadan ini, para pelanggan sudah datang dari pagi. Bahkan sebelum saya buka pun, pelanggan sudah banyak yang menunggu,” ujarnya.
Mang Oni juga mengaku, upah memperbaiki celana atau pakaian bervariasi, tergantung tingkat kesulitannya. “Untuk memotong celana tarifnya hanya Rp10 ribu per potong. Sedangkan untuk permak pakaian, upah jasanya mulai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu,” bebernya.
Para penjahit dan penyedia jasa permak pakaian lainpun mengaku, sejak awal Ramadan ini omzetnya sudah mulai naik. Meski kewalahan, para pejahit tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. “Orang sini hampir semua dari warga Cipanas. Walaupun berdekatan, tetapi kami rukun semua. Dulu kan mantan orang garmen. Jadi, jika satu kewalahan, ya digarap saja,” ucap Oni.
Sementara itu, Dian (38) warga Cipanas yang sekaligus langganan jasa jahit permak Mang Oni mengaku, dirinya selalu setia tiap menjahit pakaian keluarganya akan dipermak oleh Mang Oni. Menurutnya, ia sudah berlangganan kepada Mang Oni sejak dari dulu.
“Celana dari toko itu tidak mungkin bisa pas bagi suami saya. Pasti harus potong karena ukuran toko itu panjang, sedangkan suami saya pendek,” ungkap Dian.
Dian mengatakan, bahwa menjahit di jasa permak lebih cepat dan praktis. Tidak perlu menunggu hingga berhari-hari seperti di penjahit rumahan. “Jelang Lebaran ini, penjahit rumahan pasti sangat padat order. Ya, hanya potong celana saja bisa seminggu baru bisa diambil lagi,” katanya.(dan)