Jubir Covid-19 Lubuklinggau: Dua Dokter Postif Corona Diisolasi di Rumah

photo author
- Jumat, 17 April 2020 | 19:57 WIB
PicsArt_04-17-02.06.59
PicsArt_04-17-02.06.59


Lubuklinggau,Klikanggaran.com - Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Corona) Kota Lubuklinggau, Dr Jeanita Sri Purba, menuturkan perkembangan terkini atas dua doker Kota Lubuklinggau yang dinyatakan positif Covid-19 (Corona), tidak dirawat di rumah sakit, dan mereka hanya diisolasi di rumah.


"Jadi, dua tenaga kesehatan itu, tidak dirawat di rumah sakit, dan dia hanya diisolasi di rumah, sebab mereka tanpa gejala," ujar Dr Jeanita, di Posko percepatan penanganan Covid-19, di Kota Lubuklinggau, Jumat (17-4).


Menurut Dr Jeanita, terkait penyampaian informasi ke publik [dalam hal ini Corona], harus atas izin dirinya.


"Semua berita, yang harus disampaikan ke media, harus atas izin saya. Sabab saya selalu saring berita itu dengan tepat, sehingga masyarakat Kota Lubuklinggau jangan hidup kedalam ketidakpastian dan tidak benar," ucapnya.


Disinggung mengenai rentan penyakit tersebut bisa menular ke beberapa orang, Dr Jeanita tidak bisa memastikan hal tersebut.


"Tidak bisa ada ilmunya, sekarangkan ilmu ini terus bergerak, ya. Ilmu kedokteran itu terus bergerak, dan terus diteliti. Perharinya itu tidak bisa dipastikan, satu banding 10, satu banding lima. Beberapa waktu yang lalu kita bilangkan 1-5-5, gitu ya, gak bisa lagi, ternyata itu semua dibantah," tutur Dr Jeanita.


Meskipun demikian, Dr Jeanita beranggapan, hanya diri mereka lah yang tahu [dua dokter, Red].


"Menurut saya, hari ini, yang pencipta, tuhan yang ingin mengatakan kepada kita semua, bahwa dialah sendiri yang mengetahui, itu saja menurut saya. Mungkin ini bukan kalimat seorang dokter, tetapi itulah yang terjadi," jelasnya.


"Mereka itu sudah memakai APD yang lengkap, N95 lagi. N95 itu sudah menyaring 95% semua yang masuk, bayangin, ya. Masker kain tiga lapis, itu 70%, tiga lapis ya. Jangan cuman satu lapis sudah percaya diri, gitu ya. Masker kainnya harus tiga lapis, dan saya saranin kain yang sangat rapat, jadi jangan merasa aman seperti itu. Tetapi dari pada tidak, kamu pakai apa saja boleh," sambungnya.


Lebih lanjut dikatakan Dr Jeanita, dirinya tidak bisa memastikan yang terkena satu bisa berimbas ke beberapa orang.


"Nah, saya tidak bisa mengatakan satu kena berapa. Bayangin ya, yang saya tracking [pelacakan] hari ini, dengan dua yang postif itu, mereka telah kita tanggapi dari tanggal tiga sampai tanggal 13. Luar biasa, ya, luar biasa. Dia itu [Tracking] ada di Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara, Muara Enim, Curup, Jambi, dan Sarolangun," jelasnya.


Terkait sumber awal atas dua dokter bisa terkena virus corona dan dinyatakan positif, Dr Jeanita merespon sudah dilacak dari tanggal tiga [April].


"Tetapi kenapa kita bergerak dari tanggal tiga, karena almarhum tadikan tanggal 13 meninggal. Jadi sebelum meninggal sudah kita ambil [test swap], yang ngambil swapnya kan Lubuklinggau, dan hasilnya kan negatif."


"Pemeriksaan itu harusnya kan dua kali, tapi keburuan/kebetulan dia sudah meninggal. Jadi, kalo teman-teman perbatasan bilang hasilnya negatif, ya benar, memang hasilnya negatif. Tapi kita untuk Kota Lubuklinggau harus lebih waspada. Ternyata buktinya, dokter yang pertama kali berkontak dengan pasien itu tanggal tiga," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X