Palembang, Klikanggaran.com
Konflik Harimau dan manusia semakin hari semakin dalam taraf yang mengkhawatirkan, pasalnya teror binatang buas tersebut kian waktu kian menjalar ke beberapa daerah. Jika beberapa waktu yang lalu terjadi di Kota Pagaralam, Kota Agung, dan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat yang menyebabkan korbannya tewas. Kini, ancaman hewan karnivora tersebut menghantui warga daerah Kabupaten Muara Enim.
-
Sulis (30) Warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dikabarkan tewas mengenaskan diduga akibat dimakan harimau. Peristiwa menghebohkan warga tersebut terjadi pada Jum'at malam (27/12/19) sekitar pukul 24.00 Wib.
Kuat dugaan, Sulis tewas akibat dimangsa harimau. Hal ini diperkuat karena ada beberapa orang yang melihat hewan buas dilindungi tersebut berkeliaran di area desa. Selain itu, kondisi jenazah korban yang terpotong dengan bekas gigitan di leher dan cakaran di kaki korban kian menguatkan dugaan tersebut.
Sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 13.00 Wib siang, Sulis berpamitan dengan orang tuanya untuk pergi mandi ke tempat pemandian umum. Namun, hingga menjelang malam, Sulis tak kunjung pulang ke rumah.
Orang tua Sulis kemudian pergi ke lokasi pemandian untuk menyusulnya, namun tidak mendapati korban berada disana. Khawatir dengan anaknya, orang tua Sulis kemudian memberitahukan ke keluarga besar dan masyarakat setempat. Warga pun akhirnya melakukan pencarian korban.
-
Tak hanya warga Desa Talang Tinggi, pencarian korban juga dibantu oleh warga dari desa lain serta anggota TNI dan Polri. Hingga pukul 24.00 wib, ditemukan bercak darah di sekitar lokasi pencarian.
Warga pun menyusuri bercak darah tersebut hingga akhirnya menemukan korban yang sudah dalam kondisi tewas mengenaskan. Tubuh korban didapati penuh luka, beberapa di antaranya adalah bekas gigitan dan cakaran bahkan ada bagian tubuh korban yang sudah terpisah.
Sebelumnya warga desa lain dalam kawasan Semende juga mengaku melihat harimau yang berkeliaran tidak jauh dari kebun mereka, seperti di Desa Tanah Abang, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL).
Begitu juga dengan beberapa warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan SDL yang juga terpaksa dievakuasi warga dan aparat keamanan dari pondoknya di area perkebunan Pagar Embun, Desa Muara Dua, Kecamatan SDL karena diteror kemunculan harimau.
-
Melihat rentetan peristiwa teror harimau tersebut kian menjadi-jadi, warga pun nampak kesal pada pemerintah yang dianggap mereka belum bertindak secara cepat dan tegas. Himbauan sementara untuk tidak berkebun menurut mereka bukanlah suatu solusi, lantaran warga menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Banyak warga melontarkan kekesalannya pada media sosial (Medsos) utamanya Facebook
Rakyat harus turun kejalan!!!
Apakah pemerintah dan rakyat memang ditakdirkan harus bersebrangan???
Mungkin inilah sabab musabab yang katanya TERORIS itu ada di indonesia???
Karena memang pemerintah tidak pernah hadir dalam penyelesaian masalah rakyat, dan sangat lambat dalam bertindak!!!
Puisi lama yang harusnya mereka renungkan!!!
jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa,
kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar,
bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gasat,
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam,
apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: LAWANNNNNNN!!!
Tulis salah satu akun yang menyindir pemerintah dalam caption-nya yang disertai gambar korban tewas yang diduga diterkam harimau.